Surat Ar Rahman Ayat 33

Surat Ar Rahman Ayat 33- Lengkap dengan Keutamaan, Tafsir dan Kandungannya

Posted on

Surat Ar Rahman Ayat 33- Lengkap dengan Keutamaan, Tafsir dan Kandungannya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengajak kita untuk merenung dan memahami ayat-ayat-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Salah satu ayat yang menantang sekaligus memikat perhatian adalah Surat Ar Rahman ayat 33.

Dalam ayat ini, Allah berfirman: “Hai sekumpulan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (sultan).”

Ayat ini tidak hanya merupakan ajakan untuk memahami kebesaran penciptaan, tapi juga tantangan kepada makhluk ciptaanNya untuk merenungkan batasan-batasan yang ada.

Di balik kesederhanaan kalimatnya, terdapat pesan mendalam tentang keagungan Allah, potensi manusia, serta misteri alam semesta yang masih menunggu untuk dijelajahi.

Mari kita bersama-sama menyelami makna dan hikmah yang terkandung di dalam Surat Ar Rahman ayat 33, serta implikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Keutamaan Surat Ar Rahman Ayat 33

Surat Ar Rahman Ayat 33

Berbagai sumber, termasuk Tafsir Al Azhar, menggambarkan Surat Ar Rahman sebagai refleksi atas kebesaran ilmu pengetahuan yang melampaui batas-batas alam, terutama ruang angkasa.

Menurut Tafsir Al Azhar, salah satu tkalian kasih sayang Allah terhadap manusia dan jin adalah memberikan kebebasan kepada kita untuk menjelajahi alam ini dengan semua kemampuan yang kita miliki.

Kita diberi kemampuan berpikir dan berakal untuk memahami kedalaman ilmu pengetahuan. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun dengan segala kemampuan yang kita miliki, ada batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Allah.

Adapun beberapa keutamaan dari Surat Ar Rahman ayat 33 yang patut kalian ketahui adalah:

1. Diberikan Petunjuk dan Hidayah

Keutamaan pertama dari Surat Ar Rahman ayat 33 adalah pemberian petunjuk serta hidayah. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, ayat ini mengungkap tentang kedalaman pengetahuan yang tak terhingga. Oleh karena itu, siapapun yang mengamalkan dan merenungi ayat ini dengan tulus akan mendapatkan petunjuk serta hidayah dari Allah SWT.

2. Peningkatan Derajat

Keutamaan berikutnya dari Surat Ar Rahman ayat 33 adalah peningkatan derajat bagi pelakunya. Seperti yang telah kita pahami bersama, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap umat Islam. Melalui ilmu, kita dapat mencapai kesuksesan baik di dunia maupun akhirat.

Allah SWT berfirman bahwa Dia akan meninggikan kedudukan orang-orang yang berilmu. Menekuni ilmu pengetahuan sejalan dengan Surat Ar Rahman ayat 33 adalah bentuk ibadah yang pahalanya senantiasa mengalir.

Mengikuti sabda Nabi yang mendorong umatnya menuntut ilmu mulai dari ayunan hingga ke liang kubur, menunjukkan betapa pentingnya amalan ini untuk diteruskan sepanjang hayat.

3. Mendahului Ahli Ibadah dalam Keutamaan

Rasulullah SAW pernah mengungkapkan, “Kelebihan seseorang yang memiliki ilmu dibandingkan dengan seseorang yang tekun beribadah, serupa dengan keunggulan bulan saat malam purnama jika dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Bacaan Surat Ar Rahman Ayat 33 dan Artinya

Dalam memahami Al-Qur’an, terkadang kita memerlukan bantuan dalam bentuk tulisan latin dan terjemahan agar maknanya lebih mudah dipahami, khususnya bagi mereka yang belum hafal atau belum mahir dalam membaca teks Arab.

Berikut adalah Surat Ar Rahman ayat 33 dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya:

يٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ فَانْفُذُوۡا‌ؕ لَا تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ‌ۚ

(Yaa ma’syaraol jinni wal insi inistatho’tum an tanfudzuu min aqthooris samaawaati wal ardhi fanfudzuu, laa tanfudzuuna illaa bisulthoon)

Artinya: “Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).” (QS. Ar Rahman: 33)

Kandungan Surat Ar Rahman Ayat 33

Berikut ringkasan kandungan Surat Ar Rahman Ayat 33 berdasarkan beragam tafsir, termasuk Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar, yang juga telah diulas di WebMuslimah dengan judul “Isi Kandungan Surat Ar Rahman Ayat 33”:

Dalam Surat Ar Rahman ayat 33, Allah mengajak jin dan manusia merenung tentang nikmat-Nya. Salah satunya dengan menantang mereka untuk melintasi langit jika mampu.

Di bumi ini, jin dan manusia tak dapat menghindar dari ketetapan dan kekuasaan Allah. Kemana pun mereka berada, kekuasaan Allah senantiasa mengawasi.

Di hari kiamat, jin dan manusia tak akan mampu mengelak dari pertanggungjawaban atas segala perbuatan di dunia. Meskipun mereka diajak untuk melintasi langit dan bumi, mereka tak dapat melarikan diri dari pengadilan-Nya.

Meski manusia telah mampu menjelajahi ruang angkasa berkat ilmu pengetahuan dan teknologi (sulthan), tetap saja batas kemampuannya ada dan terbatas.

Ayat ini menjadi semangat bagi manusia untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam penjelajahan ruang angkasa dan lebih jauh lagi.

Segala kekuatan berasal dari Allah. Apa pun yang dimiliki manusia hanyalah karena anugerah dan izin dari-Nya.

Hukum Tajwid Surat Ar Rahman Ayat 33

1. يٰمَعْشَرَ : hukum tajwidnya Mad Thabii, karena huruf Ya berharakat fathah tegak. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat atau 1 Alif.

2. الْجِنِّ : Terdapat Hukum tajwid Alif lam Qomariyah atau Idzhar Qomariyah dan Ghunnah. Dihukumi Idzhar Qomariyah karena ada huruf lam bertemu Jim. Cara membacanya huruf Lam dibaca jelas. Sedangkan Ghunnah karena huruf Nun bertasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan.

3. وَالْاِنْسِ : Hukum tajwidnya ada dua yakni Alif Lam Qomariyah dan ikhfa haqiqi. Dihukumi ikhfa haqiqi karena huruf Nun sukun atau mati bertemu huruf ikhfa Sin. Cara membacanya dengan dengung.

4.اَنْ تَنْفُذُوْا : Hukum tajwidnya ada dua yakni ikhfa haqiqi dan mad Thabi’i

5. مِنْ اَقْطَارِ terdapat hukum tajwid Idzhar, Qalqalah Sughra, dan mad Thabi’i. Hukum Idzhar karena nun sukun bertemu Alif dan dibaca jelas.

Tafsir Surat Ar Rahman Ayat 33

Ringkasan Tafsir Surat Ar Rahman Ayat 33 yang kami sajikan di sini diperoleh dari berbagai sumber tafsir ternama, seperti Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah.

Tujuannya adalah untuk mengkompilasi beragam pemahaman yang mendalam namun disajikan secara ringkas dan mudah dipahami.

Kami menyusunnya dalam beberapa bagian, dimulai dengan teks ayat dan maknanya. Selanjutnya, kami menyajikan intisari tafsir yang merupakan gabungan pemahaman dari tafsir-tafsir tersebut.

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. (QS. Ar Rahman: 33)

1. Seruan kepada jin dan manusia

Seruan Surat Ar Rahman ayat 33 ini ditujukan kepada jin dan manusia.

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ

Hai jama’ah jin dan manusia,

Kata ma’syar (معشر) artinya adalah jamaah atau kelompok yang banyak. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah menjelaskan, agaknya kata ini terambil dari kata ‘asyrah (عشرة) yang berarti sepuluh. Karena mereka tidak dihitung satu per satu melainkan sepuluh per sepuluh.

Dalam ayat tersebut, Allah menempatkan jin (الجن) sebelum manusia (الإنس) dalam penyebutannya. Hal ini karena jin memiliki potensi yang lebih besar untuk menelusuri langit. Seperti yang dijelaskan dalam Surat Al Jin, sejak dulu jin mampu menembus angkasa untuk mendengar kabar dari langit. Akan tetapi, kemudian Allah menghujani mereka dengan meteor, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Jin ayat 9.

وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآَنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

“dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al Jin: 9)

2. Jika mampu melintasi penjuru langit

إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا

jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah

Terkait ayat tersebut, ada tiga interpretasi yang muncul. Yang pertama menyangkut ketidakmampuan manusia untuk menghindari ketentuan Allah serta melarikan diri dari kekuasaan-Nya.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, “Kalian tidak bisa menghindar dari ketetapan dan kehendak Allah. Dia senantiasa mengawasi kalian dan kalian tak akan mampu lepas dari aturan-Nya. Tak ada cara bagi kalian untuk menolak atau mengesampingkan ketentuan-Nya. Di mana pun kalian berada, kekuasaan-Nya selalu menyertai.”

Yang kedua, menyangkut kondisi saat hari kiamat, khususnya pada saat yaumul mahsyar. Pada waktu itu, manusia akan merasa tak berdaya dan tak bisa menghindar.

Dalam Tafsirnya, Ibnu Katsir mengatakan, “Hal ini menggambarkan kondisi di Yaumul Mahsyar; saat semua malaikat memantau setiap makhluk dari tujuh barisan di seluruh penjuru. Tak ada satupun yang bisa mengelak atau melarikan diri.”

Sedangkan yang ketiga, berkaitan dengan kapasitas manusia dalam mengeksplorasi ruang angkasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan tantangan kepada manusia, jika mereka ingin menembus batasan langit dan bumi.

3. Tak bisa kecuali dengan sulthan

لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Dalam Tafsir Fi Zilalil Quran, Sayyid Qutb menyatakan bahwa ‘sulthan’ merujuk pada kekuatan. Tak ada yang memiliki kekuatan selain dari Pemilik kekuatan itu sendiri. Menurut Sayyid Qutb, ayat ini berkaitan dengan balasan Allah terhadap jin dan manusia. Allah menantang keduanya untuk mencoba menembus batas langit dan bumi, namun mereka tidak akan mampu melakukannya tanpa kekuatan dari Allah.

Sementara itu, Buya Hamka menekankan bahwa kekuatan yang dimiliki manusia sangatlah terbatas. Kekuatan tersebut adalah anugerah dari Allah, yang merupakan Pemilik kekuatan sejati.

Penutup

Demikianlah pembahasan exponesia.id mengenai Surat Ar Rahman Ayat 33. Memahami Surat Ar Rahman ayat 33 membawa kita pada pemahaman tentang keagungan Allah dan keterbatasan makhluk-Nya. Allah, dengan tegas mengajak kita untuk merenungkan kebesaran-Nya melalui tantangan yang disampaikan kepada jin dan manusia.

Ayat ini sejatinya adalah pengingat tentang betapa kita, sebagai makhluk, sangat bergantung pada kehendak dan kekuasaan-Nya. Semoga dengan merenungkan makna ayat ini, hati kita semakin terbuka, keimanan kita diperkuat, dan kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya. kalian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *