Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum

Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum : Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum : Lengkap. Sholat, sebagai tiang agama dalam Islam, merupakan suatu amalan yang penuh makna dan kekhususan. Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah melalui qoshidah, bentuk syair yang menyentuh hati dan memperdalam makna ibadah. Dalam artikel ini, kita akan merenung bersama Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum, yang mencerminkan keindahan dan keagungan dalam melaksanakan sholat.

Qoshidah ini tidak sekadar menghibur telinga, melainkan mengajak pendengarnya untuk merenungi setiap rukun sholat dengan penuh khusyuk. “Sholatullahi Taghsyakum” bukan sekadar rangkaian kata, melainkan jendela menuju kedalaman batin dalam berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Pengertian Qasidah

Qasidah adalah bentuk seni suara yang lagunya umumnya sarat dengan unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat yang sejalan dengan ajaran Islam. Kata “qasidah” berasal dari bahasa Arab, yang merujuk pada bentuk syair kesusastraan Arab yang diucapkan melalui nyanyian. Penyanyi qasidah membawakan lirik yang memuat pujian, dakwah keagamaan, dan satir untuk kaum Muslim, seringkali diiringi oleh alat musik rebana dan kecrek.

Qasidah biasanya dipersembahkan oleh setidaknya delapan orang, dan alat musik yang digunakan bervariasi, mulai dari yang kecil hingga rebana yang besar, ditambah dengan alat kecrek. Fleksibilitas qasidah memungkinkan pemainnya menggunakan berbagai alat musik atau seni lain sesuai dengan keahlian individu. Beberapa penyair mengadopsi konvensi ‘arudl dengan lebih longgar, terutama dalam perkembangan syair pada periode modern.

Penting untuk dicatat bahwa qasidah pada masa sebelum periode modern biasanya merupakan syair panjang yang terikat oleh konvensi ‘arudl. Qasidah dapat bersifat madah (ode) atau hija’ (satir), dan memiliki struktur penceritaan yang terdiri dari tiga unsur, menjadikannya sebuah karya yang panjang dan bermakna.

Ciri Khas Qasidah

Qasidah memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jenis musik lainnya di Indonesia. Salah satu karakteristik utama qasidah adalah tema keagamaan yang mendalam, mencakup pujian-pujian kepada Allah Swt. dan rasul-rasul-Nya, salawat, serta syair-syair Arab. Meskipun liriknya awalnya ditulis dalam bahasa Arab, qasidah modern juga mengadopsi bahasa Indonesia untuk lebih merangkul audiens lokal.

Lagu qasidah sering kali menjadi sarana ekspresi keagamaan dan spiritualitas. Sejak tahun 1970-an, ada pergeseran dalam pengembangan qasidah, terutama dengan album kasidah modern yang diperkenalkan oleh Bimbo, Koes Plus, dan AKA. Meskipun berkembang dalam budaya Indonesia secara umum, qasidah lebih diterima dan diapresiasi oleh kalangan ulama dan pesantren.

Qasidah sering kali menjadi bagian penting dalam perayaan hari besar agama Islam dan acara-acara keagamaan. Kesenian ini memiliki daya tarik khusus di masyarakat yang memiliki kekentalan budaya Islam. Beberapa grup qasidah modern yang populer, seperti Rofiqoh Dartowahab dan Nasida Ria, telah menjadi ikon dalam seni qasidah di Indonesia.

Syair lagu-lagu qasidah dibatasi oleh para ulama untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan mencerminkan keimanan pada Allah Swt., ketaatan dalam beribadah, dan perbuatan baik lainnya. Meskipun qasidah terus mengikuti perkembangan zaman dengan penggunaan alat musik modern dan tampilan panggung yang lebih modern, beberapa grup qasidah tetap mempertahankan keaslian mereka.

Sebagai kesenian yang terus berkembang, qasidah tidak hanya mencerminkan tradisi Islam, tetapi juga beradaptasi dengan dinamika zaman. Dengan menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern, qasidah tetap relevan dan memberikan kontribusi yang berarti dalam keberagaman budaya Indonesia.

Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum

Berikut adalah Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum yang secara lengkap kami rangkum :

ﺻَـﻼَ ﺓُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗـَﻐْــــﺸَﺎ ﻛُـــــﻢْ ﺣــَـــﺒـِـﻴـْـﺒِــﻲ
ﻭَ ﺍَﻟـِــــﻜُــﻢُ ﻭَ ﻳـَﻐْــــﺸَﺎ ﻛُـــــﻢْ ﺳَــــﻼَ ﻡُ

Sholaatullohi taghsyakum habiibiy
Wa alikumu wa yaghsyaakum salaamu

Limpahan Shalawat Allah selalu meliputi kalian (Wahai Nabi SAW dan para pencintanya dan pembelanya SAW)
dan atas keluarga kalian dan salam sejahtera selalu melimpah pada kalian.

 

ﻋَــﻠَﻰ ﻗَــﺪْﺭِ ﺍﻟْـﺠَـــﻤَـﺎﻝِ ﻣَــﻊَ ﺍﻟْـــﻜَــﻤَـﺎﻝِ
ﻭَﻣـَــﺎ ﻃَـﺮِ ﺏَ ﺍﻟْــﻤُـﺤِــــﺒُّـﻮْ ﻥَ ﻭَﻫَـــﺎﻡُ

‘Alaa qodril jamaali ma’al kamaali
Wamaa thoribal muhibbuuna wahaamu

Sebanyak kadar segala keindahan dan kesempurnaan,
dan sebanyak gejolak kerinduan dan kasih para pecinta Nabi SAW.

 

ﻟـِﻐـَـﻴْـﺮِ ﺟَـــﻤَـﺎ ﻟـِـﻜُـــﻢْ ﻧَــﻈَـﺮِ ﻱْ ﺣَـــﺮَ ﺍﻡُ
ﻭَ ﻏَــﻴْـﺮِ ﻛَــﻼ َ ﻣِــﻜُـﻢْ ﻋِــــﻨـْﺪِ ﻱْ ﻛَــﻼ َﻡِ

Lighoiri jamaalikum nadhorii haroomu
Wa ghoiri kalaamikum ‘indii kilaamu

Untuk selain memandang keindahan kalian, telah kuharamkan pandanganku,
dan selain pembicaraan kalian dihadapanku umpama lantai tempat pijakan kaki (yaitu sangat hina).

 

ﻭَ ﻋُــﻤْﺮٌ ﺗَـﺴْـﺮِ ﻱْ ﻣِـﻨْـﻜُــﻢْ ﺑـَـﻌْــﺾَ ﻳـَـــﻮْ ﻡٍ
ﻭَ ﺳَـــﺎ ﻋَـﺔُ ﻏَــــﻴْﺮِ ﻛُـــﻢْ ﻋَــﺎﻡٌ ﻓَــﻌَـﺎﻡُ

Wa ‘umrun tasrii minkum ba’dlo yaumin
Wa saa’atu ghoirikum ‘aamun fa’aamu

Dan usiaku terlewatkan bersama kalian seakan beberapa hari (terasa sangat singkat),
dan sesaat tanpa kalian bagaikan bertahun-tahun.

 

ﻭَﺻَـﺒـْﺮِ ﻱْ ﻋَــﻨْـﻜُـــﻢُ ﺷَـﻲْﺀٌ ﻣُـﺤَــــﺎﻝٌ
ﻭَ ﻣـَـﺎ ﻟِـﻲْ ﻗَــﺎﺗِـﻞٌ ﺇِ ﻻَّ ﺍﻟـْـﻔِـــﻄَـﺎﻡُ

Wa shobrii ‘ankumu syai-un muhaalun
Wa maaliy qootilun illaal fithoomu

Dan sabar dari merindukan kalian adalah hal yang mustahil,
dan tak ada (yang kutakutkan) sebagai pembunuh, selain perpisahan dengan kalian.

 

ﺇِ ﺫَﺍ ﻋَــﺎ ﻳـَـﻨْـﺘُـــﻜُــﻢْ ﺫَﺍ ﻟَـﺖْ ﻫُـﻤُــﻮْ ﻣِــﻲْ
ﻭَ ﺇِ ﻥْ ﻏِــﺒْـــﺘُـﻢْ ﺩَ ﻧَـﻰ ﻣِـﻨـِّـﻲ ﺍﻟـْﺤِـــﻤَـﺎﻡُ

Idzaa ‘aayantukum dzaalat humuumiy
Wa in ghibtum danaa minniyl himaamu

Apabila aku melihat kalian maka hilanglah kesedihanku,
dan apabila kalian tiada maka telah dekatlah padaku kematian.

 

ﺍَﻭَ ﺩُّ ﺑِــﺄَﻥْ ﺃَ ﻛُـــﻮْ ﻥَ ﻟَــــﻜُــﻢْ ﺟَـــﻠِـﻴـْـــﺴًﺎ
ﻭَ ﺗـُﻨْـﺼَـﺐُ ﻟـِﻲ ﺑِـﺮَ ﺑـْﻌِـــﻜُــﻢُ ﺧِــﻴَـﺎﻡُ

Awaddu bi an akuuna lakum jaliisan
Wa tunshobu liy birob’ikumu khiyaamu

Aku sangat berhasrat untuk selalu menjadi pendamping kalian, dan dibuatkan kemah di halaman rumah kalian, (ungkapan hati dari besarnya hasrat untuk selalu tidak berpisah, apabila tidak mendapat tempat tinggal di rumah mereka, maka cukuplah di halaman rumah mereka).

 

ﺑــَﺪَﺍﻩُ ﺑـِﺎﻟـْـﻮِ ﺻَــﺎﻝِ ﻣَــﺮِ ﻳـْﺾَ ﻫَﺠْـــﺮٍ
ﻳـَـﻬِــﻴـْــﻢُ ﺑِــﻜُــﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺳَــﺠَـﻊَ ﺍﻟْـﺤَـــﻤَـﻢُ

Badaahu bilwishooli mariidlo hajrin
Yahiimu bikum idzaa saja’al hamamu

Maka mulialah (mendekat padaku) dengan menyambung (pertemuan) setelah pedihnya perpisahan, (denganku) yang selalu mendambakan kalian setiap kali burung-burung merpati saling bersenandung (maksudnya tidak pernah ada berakhir).

 

ﺣَـــﺪِ ﻳـْﺚُ ﻏَــــﺮَ ﺍ ﻣِـﻪِ ﻓِـــﻴْــﻜُـــﻢْ ﻗَـــﺪِ ﻳـْـﻢٌ
ﻭَ ﻣَـﻠـْـﺒَـﺴُـﻪُ ﻣِــﻦَ ﺍﻟْـﺤُـــﺐِّ ﺍﻟــﺴِّــــﻘَـﺎﻡُ

Hadiitsu ghoroomihi fiikum qodiimun
Wa malbasuhu minal hubbis siqoomu

Kabar tentang ia (diriku) tergila-gila pada kalian telah lama terdengar,
dan pakaian (yang menutupiku) dari kecintaan adalah kesusahan.

 

ﻓَـــﺄَﻧــْـﺘُـﻢْ ﻓِﻲ ﺍْﻷُ ﺻُـﻮْ ﻝِ ﺃَﺟَــــﻞُّ ﺃَﺻْـــﻞٍ
ﺇِ ﺫَﺍ ﺷِــﺌْـﺘُـﻢْ ﺗَـﺤَـــﺼَّـﻞَ ﻟِﻲ ﺍﻟْـﻤَــﺮَ ﺍﻡُ

Fa antum fiyl ushuuli ajallu ashlin
Idzaa syi’tum tahasshola liil maroomu

Dan kalian dari segala sumber (kemuliaan) adalah sumber yang sangat kuat,
apabila kalian menghendaki, maka akan tercapailah untukku segala keinginan.

 

ﺑـِﻜُـــﻢْ ﺻَـﻌْﺐُ ﺍْﻟـﻸُ ﻣُـﻮْ ﺭِ ﻳـَﻌـُـﻮْ ﺩُ ﺳَــــﻬْـﻼ ً
ﻓَــﺒِﺎ ْﻹِ ﺣْــــﺴَـﺎﻥِ ﺟُــﻮْ ﺩُﻭ ﺍ ﻳـَﺎ ﻛِــﺮَ ﺍﻡُ

Bikum sho’bul umuuri ya’uudu sahlan
Fabil ihsaani juuduu yaa kiroomu

Sebab kalianlah segala permasalahan berbalik menjadi kemudahan,
maka Demi Yang Maha Memiliki Kebaikan, bermurah hatilah wahai orang-orang yang mulia.

 

ﻓـَــﻠَـﻴْـﺲَ ﺳِــﻮَ ﺍ ﻛُـــﻤُـﻮْ ﻟـِﻠْـﺠُــﻮْ ﺩِ ﺃَﻫْـــــﻼ ً
ﻓَـﻜَــﻴْـﻒَ ﻧَــﺬِ ﻳــْﺪُ ﺻُــﻮْ ﺣِــﻴـْﻜُـــﻢُ ﻳــُﻀَـﺎﻡُ

Falaisa siwaakumuu liljuudi ahlan
Fakaifa nadziidu shuuhiikum yudloomu

Maka tiadalah selain kalian orang yang lebih bermurah hati

Penutup

Dalam melantunkan Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum, kita dibawa dalam khayalan indah akan keagungan dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Melalui bait-bait yang penuh makna, kita diingatkan akan pentingnya sholat sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah.

Semoga lirik ini tidak hanya menjadi tembang indah di telinga, tetapi juga membangkitkan semangat untuk menjalankan ibadah sholat dengan penuh khushu’ dan khusyu’. Mari teruslah memperdalam makna dari setiap lirik, agar sholat kita menjadi sarana mendekatkan diri kepada-Nya.

Demikian uraian secara lengkap yang bisa exponesia.id bahas mengenai, Lirik Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum menjadi pendorong bagi kita untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah sholat dan meraih berkah-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *