Rahasia Doa Pembungkam Mulut Orang. Dalam perjalanan hidup, seringkali kita berhadapan dengan orang-orang yang dengan mudahnya melontarkan kata-kata negatif, gosip, atau bahkan fitnah yang dapat mengganggu ketenangan jiwa.
Tidak jarang, kata-kata tersebut mampu mempengaruhi persepsi orang lain terhadap kita. Sebagai manusia, tentu kita memiliki hak untuk melindungi diri dan menjaga harga diri.
Namun, bagaimana caranya tanpa harus terlibat dalam pertengkaran atau perdebatan yang tak berujung? Salah satunya adalah dengan memperkuat diri melalui doa pembungkam mulut orang.
Doa memiliki kekuatan luar biasa dalam meredam berbagai bentuk negativitas dan memberikan ketenangan bagi yang memohon.
Mari kita pelajari lebih dalam mengenai ‘Doa Pembungkam Mulut Orang’ dan bagaimana doa ini bisa menjadi tameng bagi kita di tengah-tengah kegaduhan.
Doa Pembungkam Mulut Orang
Ya hayyu ya qoyyuum, ya badi’as-samaawati wal ardhi, ya dzal jalali wal ikram.
As-aluka bihaqqi hadzihil ayatil karimati wama fiha minal asmail ‘azhiimati an tuljima fahu ‘anna,
wa tukhrisa lisanahu hatta la yanthiqu illa bi khoirin au yashmut.
Khairuka ya hadza baina ‘ainaika wa syarruka tahta qadamaika.
Artinya : “Wahai Yang Maha Hidup lagi Yang Maha Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Tuhan Yang memiliki keluhuran dan kemuliaan.
Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan (ayat kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al asmaul a’zham, kiranya Engkau mengendalikan mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tidak mampu berbicara kecuali yang baik-baik atau diam.
Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang aku hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu.”
Cara Mengamalkan Doa Pembungkam Mulut Orang
Ketika kalian merasa dicurigai atau memiliki lawan, di mana pun mereka berada, kalian dapat membacakan doa untuk meredam ucapannya sebanyak 7 kali pada malam hari.
Caranya adalah setelah menunaikan sholat Isya, bacakan doa ini dan hembuskan ke arah foto orang yang ingin kalian redam ucapannya.
Atau jika kalian tidak memiliki fotonya, maka kalian bisa menyebutkan namanya saja sebelum memulai pembacaan. Contohnya: “Dengan niatkan doa ini, saya ingin meredam lawan ini, yaitu… (sebutkan namanya), agar patuh, tunduk, hormat, dan menghormati saya” (atau sampaikan hajat kalian, apa pun itu).
Jika kalian membacanya dengan konsisten, maka hasilnya akan terlihat dengan izin Allah. Energi spiritual yang dipancarkan oleh mustika pembungkam musuh ini begitu kuat, dan sensasinya akan sangat terasa ketika dipegang dalam tangan.
Mustika yang memiliki kekuatan ini juga sangat sesuai digunakan sebagai azimat untuk membuat seseorang tunduk.
Doa Pembungkam Mulut Orang Jarak Jauh
Berikut adalah amalan doa Ayat Kursi yang diyakini memiliki kemampuan untuk mengunci mulut orang yang melakukan dzolim terhadap Sobat, meskipun dalam jarak yang jauh.
Amalan doa pembungkam mulut orang ini dapat dilakukan oleh siapa saja, terutama oleh umat Muslim. Diyakini bahwa dengan membaca doa ini, seseorang dapat membuat orang lain tidak dapat berbuat apa pun.
Amalan doa Ayat Kursi ini khususnya sesuai untuk dipraktikkan oleh individu Muslim yang telah mengalami perlakuan dzolim dari seseorang yang telah melukai hatinya.
Untuk menjalankan amalan ini, kunci utamanya adalah menghafal Ayat Kursi. Apabila seseorang bermimpi tentang ular yang bergerak, itu mungkin merupakan pertkalian akan datangnya ancaman.
Mimpi tentang ular besar yang bergerak di depan Sobat bisa saja menkaliankan adanya niat seseorang untuk melakukan dzolim terhadap Sobat, seperti upaya guna-guna.
Setelah membaca doa Ayat Kursi, lanjutkan dengan menghembuskan napas sambil mendorong kedua tangan ke depan (seolah-olah melepaskan energi dari dalam diri).
Pastikan kedua tangan sudah terulur ke depan sebelum mengeluarkan napas. Namun, sebelum melakukannya, penting untuk membentuk niat terlebih dahulu.
Tujuan dari amalan doa ini adalah untuk menyampaikan pesan kepada orang yang telah mendzolimi Sobat.
Amalan doa Ayat Kursi ini dilakukan selama tiga hari, tetapi jika hasilnya terbukti efektif, satu hari sudah cukup.
Jika Sobat masih merasakan pengaruh negatif, seperti pengalaman supranatural, maka amalan ini dapat diulang selama tiga malam setelah shalat Maghrib.
Namun, penting untuk diingat bahwa doa ini tidak boleh digunakan terhadap orang yang memiliki utang, karena utang tersebut harus diselesaikan.
Cara Mengamalkan Doa Pembungkam Mulut Orang Q.S Thahaa: 108-112
Selain doa pembungkam mulut orang yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat doa lain yang memiliki keampuhan untuk meredam ucapan musuh.
Kalian dapat membaca surat Thaha ayat 108-112 sebagai doa pembungkam mulut orang. Berikut adalah teks ayat 108-112 dari surat Thaha beserta artinya.
يَوۡمَٮِٕذٍ يَّتَّبِعُوۡنَ الدَّاعِىَ لَا عِوَجَ لَهٗؕ وَخَشَعَتِ الۡاَصۡوَاتُ لِلرَّحۡمٰنِ فَلَا تَسۡمَعُ اِلَّا هَمۡسًا
Yawma iziny yattabi’uunad daa’iya laa ‘iwaja lahuu wa khasha’atil aswaatu lir Rahmaani falaa tasma’u illaa hamsaa
Artinya : Pada hari itu mereka mengikuti (panggilan) penyeru (malaikat) tanpa berbelok-belok (membantah); dan semua suara tunduk merendah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik.
يَوۡمَٮِٕذٍ لَّا تَنۡفَعُ الشَّفَاعَةُ اِلَّا مَنۡ اَذِنَ لَـهُ الرَّحۡمٰنُ وَرَضِىَ لَـهٗ قَوۡلًا
Yawma ‘izil laa tanfa’ush shafaa’atu illaa man azina lahur Rahmaanu wa radiya lahuu qawlaa
Artinya: Pada hari itu tidak berguna syafaat (pertolongan), kecuali dari orang yang telah diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, dan Dia ridhai perkataannya.
يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِهٖ عِلۡمًا
Ya’lamu maa bainaa aidiihim wa maa khalfahum wa laa yauhiituuna bihii ‘ilmaa
Artinya: Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang akan terjadi) dan apa yang di belakang mereka (yang telah terjadi), sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.
وَعَنَتِ الۡوُجُوۡهُ لِلۡحَىِّ الۡقَيُّوۡمِؕ وَقَدۡ خَابَ مَنۡ حَمَلَ ظُلۡمًا
Wa ‘anatil wujuuhu lil Haiiyil Qaiyuumi wa qad khaaba man hamala zulmaa
Artinya: Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezhaliman.
وَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَا يَخٰفُ ظُلۡمًا وَّلَا هَضۡمًا
Wa mai ya’mal minas saalihaati wa huwa mu’minun falaa yakhaafu zulmanw wa laa hadmaa
Artinya: Dan barang siapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zhalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya.
Cara melaksanakannya adalah saat berhadapan dengan musuh, tuliskan ayat ini dan ikatkan pada bahu kanan. Dengan langkah ini, musuh kalian akan terdiam, tentu saja dengan seizin Allah SWT.
Doa menghilangkan marah
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allohummaghfir lii dzambii wadzhib ghoidzho qolbii wa ajirnii minasy syaithooni
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan syaitan.”
Penutup
Demikianlah pembahasan exponesia.id mengenai Doa pembungkam mulut orang. Di tengah banyaknya kata-kata negatif dan fitnah yang bisa mempengaruhi kehidupan kita, doa pembungkam mulut orang menjadi salah satu cara spiritual untuk menenangkan diri dan memutus siklus negativitas tersebut.
Doa ini bukan berarti kita berharap buruk bagi orang lain; sebaliknya, ini adalah upaya kita untuk menanamkan energi positif dalam kehidupan kita dan melindungi diri dari energi negatif.
Tidak ada salahnya untuk berlindung dan meminta perlindungan kepada Tuhan dari hal-hal yang bisa merugikan kita.
Namun, penting juga untuk selalu mengingat bahwa doa ini bukanlah solusi utama dari permasalahan.
Selalu lakukan introspeksi dan berupaya menjaga lisan kita sendiri. Karena sesungguhnya, kebaikan dan kejahatan semua berawal dari ucapan dan niat kita masing-masing.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan dalam mengamalkan doa ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Selalu ingat, kekuatan doa sejati ada pada intensi dan tulus hati kita.