Nama-nama Pamor Keris – Makna dan Khasiatnya. Keris, senjata tradisional yang identik dengan kebudayaan Nusantara, lebih dari sekadar sebilah besi atau aksesori. Ia adalah simbol budaya, sejarah, bahkan mistisisme. Sebuah keris tidak hanya dinilai dari bentuk fisiknya saja, tetapi juga dari “pamor” yang ia miliki.
Pamor adalah pola unik pada bilah keris yang dibentuk melalui teknik khusus dalam proses pembuatannya. Lebih dari itu, pamor juga dipercaya membawa energi dan kekuatan tertentu bagi pemiliknya.
Tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis pamor, masing-masing dengan sejarah dan kegunaan yang berbeda? Artikel ini akan membahas nama-nama pamor keris yang paling terkenal, serta makna dan cerita yang terkandung di dalamnya.
Mari kita jelajahi nama-nama pamor keris dan fasinating dari pamor keris—seni tradisional yang menggabungkan keindahan, keahlian, dan filosofi dalam satu bentuk senjata yang mempesona.
Apa Itu Keris dan Pamornya?
Sebelum membahas mengenai nama-nama pamor keris, Hasiltani akan memberikan penjelasan mengenai apa itu keris dan pamor.
Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang memiliki bentuk yang unik, berlekuk, dan tajam. Namun, yang menjadikannya begitu istimewa adalah pamor yang terdapat pada bilahnya.
Pamor adalah pola-pola yang terbentuk pada permukaan bilah keris dan merupakan hasil dari proses pembuatan yang rumit dan memerlukan keahlian yang tinggi.
Nama-nama Pamor Keris
Di bawah ini terdapat daftar nama-nama pamor keris, Tombak, dan Tosan Aji beserta penjelasan mengenai tuah atau khasiatnya di setiap nama-nama pamor keris:
1. Pamor Adeg Iras
Pamor ini memiliki bentuk yang menyerupai garis lurus yang membentang dari ujung hingga pangkal bilah Keris, kemudian tembus atau menyambung hingga bagian gonjo, bahkan bisa meluas hingga ke bagian pesi Keris.
Pamor ini termasuk dalam kategori pamor miring-rekan. Khasiatnya adalah melindungi pemiliknya dari gangguan makhluk halus, serangan ilmu hitam, serta mencegah datangnya bencana.
2. Pamor Alip
Pamor ini selalu terletak di bagian sor-soran pada sebilah Keris, tetapi kadang-kadang juga dapat ditemukan pada Tombak. Pamor Alip masuk dalam kategori pamor titipan dan pamor rekan, memiliki bentuk berupa garis lurus dan tebal dengan panjang sekitar 4 – 6 cm, dan terkadang ujung garisnya melengkung atau membentuk belokan.
Pamor Alip bukanlah varian pamor Sodo Sak Ler yang terputus, melainkan sengaja diciptakan dengan pola tersebut atau mungkin karena aspek titipan, sehingga terkadang pamor ini hadir di antara pamor lain yang lebih dominan.
Bagi sebagian orang, pamor ini diyakini memiliki tuah positif untuk memperkuat iman, meningkatkan ketahanan terhadap godaan, dan tidak termasuk pamor yang memilih-milih.
3. Pamor Asihan
Pamor Asihan memiliki pola motif yang berlanjut dari bagian bilah Keris hingga mencapai bagian gonjo. Dengan demikian, pamor Asihan tidak memiliki bentuk yang berdiri sendiri, melainkan selalu digabungkan dengan pamor lain yang lebih mendominasi, seperti contohnya pamor Ngulit Semongko Asihan, Udan Mas Asihan, atau variasi lainnya.
Pamor ini diyakini memiliki kemampuan untuk memikat lawan jenis (pengasihan) dan mendapatkan perhatian serta simpati dari banyak orang.
4. Pamor Badaela
Pamor Badaela termasuk dalam kategori pamor tiban yang terletak pada bagian sor-soran bilah Keris. Pamor ini dianggap memiliki makna yang kurang menguntungkan bagi pemiliknya, karena diyakini dapat membawa nasib sial yang seringkali berujung pada tindakan melemparkan Keris ke sungai oleh pemiliknya.
5. Pamor Batu Lapak
Pamor ini senantiasa terdapat pada bagian sor-soran Keris, Tombak, Pedang, atau Badik. Bentuknya berupa garis-garis melengkung setengah lingkaran atau sudut-sudut.
Pamor Batu Lapak dikelompokkan sebagai pamor miring dan pamor rekan. Khasiatnya dianggap menguntungkan untuk memberikan perlindungan dan menolak segala bentuk bencana.
6. Pamor Bawang Sebungkul
Bentuknya menyerupai lapisan-lapisan yang mirip dengan irisan bawang dan selalu terletak pada bagian sor-soran Keris. Pamor ini termasuk dalam kategori pamor miring dan rekan. Khasiatnya dianggap bermanfaat untuk menjaga ketenangan dan harmoni dalam rumah tangga.
7. Pamor Bawang Sebungkul
Motifnya memiliki bentuk bulatan-bulatan yang tersusun rapat dengan jarak sekitar 0,5 – 1 cm antara setiap bulatan. Pamor ini masuk dalam kategori pamor rekan.
Nama-nama pamor keris ini tidak memiliki selektivitas dan diyakini memiliki khasiat yang positif untuk membantu dalam mencari rezeki dengan lebih lancar.
8. Pamor Blarak Sineret
Pamor ini juga dikenal sebagai pamor Blarak Ngirid atau Blarak Gineret. Motifnya menyerupai bentuk daun kelapa lengkap dengan pelepahnya (blarak), dan tergolong dalam pamor miring-rekan yang memerlukan tingkat kerumitan yang tinggi dalam proses pembuatannya. Khasiatnya dianggap menguntungkan untuk meningkatkan kewibawaan dan kepemimpinan.
9. Pamor Bonang Rinenteng
Motifnya berbentuk garis lurus yang berada di tengah-tengah bilah Keris atau Tombak, dimulai dari pangkal dan berakhir di ujung bilah.
Di sisi kanan dan kiri garis tersebut terdapat bulatan-bulatan kecil yang melekat dengan jarak sekitar 1 – 1,5 cm antara satu lingkaran dengan yang lainnya.
Pamor ini termasuk dalam pamor rekan dan memiliki khasiat yang positif untuk meningkatkan kemampuan bergaul, mendatangkan rejeki, serta meningkatkan kewibawaan.
10. Pamor Bungkalan
Pamor Bungkalan mengacu pada pola pamor yang paling padat di ujung Keris atau Tombak. Dengan kata lain, apapun pamor yang terletak di dekat ujung bilah dengan bentuk seperti lidah ular yang bercabang dua, akan disebut pamor Bungkalan, dan pamor ini termasuk dalam jenis yang dianggap baik.
Khasiatnya dinilai positif karena membantu mempermudah pemiliknya dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan.
11. Pamor Bungkus
Pada pandangan pertama, bentuk pamor ini mirip dengan bentuk kepompong yang terletak di tengah-tengah bilah. Khasiatnya berkaitan dengan meningkatkan rejeki dan mencegah sifat boros.
12. Pamor Buntel Mayat
Pamor Buntel Mayat lebih sering disebut sebagai pamor Buntel Mayit, walaupun sebenarnya maknanya sangat berbeda. Dalam bahasa Jawa, “mayat” merujuk pada sesuatu yang miring, sedangkan “mayit” merujuk pada jenazah.
Bentuk pamor ini menyerupai lilitan kain yang membentang dari pangkal hingga ujung bilah Keris atau Tombak, dan tergolong dalam pamor rekan, merupakan perpaduan antara pamor miring dan mlumah.
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa pamor ini kurang baik untuk dimiliki, kenyataannya, pamor ini termasuk dalam kategori pemilih.
Namun, bagi individu yang memiliki kekuatan tertentu, nama-nama pamor keris ini memiliki tuah yang bisa membantu memperlancar rezeki dan mencapai kesuksesan.
13. Pamor Ceprit/Nyeprit
Pamor Ceprit merupakan istilah yang digunakan untuk pamor yang hanya sedikit terdapat pada bilah Keris atau Tombak (seceprit).
Pamor ini umumnya ditemukan pada bilah Keris yang berasal dari masa tangguh Kerajaan Majapahit. Khasiatnya berkaitan dengan perlindungan dan membantu mendatangkan rejeki.
14. Pamor Dadung Muntir
Pamor ini memiliki bentuk yang mirip dengan pamor Sodo Lanang atau Sodo Sak Ler pada pandangan awal. Perbedaannya terletak pada garis yang terdapat di sepanjang bilah Keris atau Tombak, yang bukan berbentuk garis lurus biasa, melainkan menyerupai pintalan tambang atau tali yang melingkar.
Pamor ini termasuk dalam kategori pamor rekan dan termasuk jenis pamor yang memilih pemiliknya. Khasiatnya dianggap positif untuk meningkatkan kewibawaan, keberanian, dan keteguhan hati.
15. Pamor Dandang Ngelak
Khasiatnya dianggap tidak baik karena dapat membuat pemiliknya memiliki sikap keras hati dan menimbulkan banyak musuh.
16. Pamor Endas Boyo
Pamor Endas Boyo senantiasa berada pada bagian sor-soran bilah. Banyak orang meyakini bahwa pamor ini membawa tuah buruk, karena diyakini bahwa pemiliknya akan sering mengalami bencana yang disebabkan oleh perilaku dan tindakannya sendiri, serta merasa bahwa apa pun yang dikerjakan selalu salah. Keyakinan ini telah mengakibatkan banyak Keris dengan pamor Endas Boyo yang dihanyutkan ke sungai.
17. Pamor Gajah Gelar
Motifnya terdiri dari lima garis lurus yang membujur sepanjang bilah Keris, mulai dari pangkal hingga ujung. Pamor ini masuk dalam kategori pamor miring-rekan. Khasiatnya dianggap berkontribusi pada peningkatan kewibawaan serta perluasan kekuasaan.
18. Pamor Ganggeng Kanyut
Bentuknya menyerupai alga yang mengapung di sungai atau aliran air. Pamor ini termasuk dalam pamor rekan, menggabungkan unsur pamor miring dan mlumah.
Khasiatnya diyakini berguna untuk memperluas jaringan pergaulan, meningkatkan kewibawaan, dan mendatangkan rejeki.
19. Pamor Gumbolo Geni
Motifnya memiliki kemiripan dengan kobaran api. Khasiat pamor Gumbolo Geni dianggap positif dalam menangkal energi negatif atau tolak bala, serta membara untuk membangkitkan semangat dan ambisi pemiliknya agar terus maju dan mencapai kejayaan.
20. Pamor Ilining Warih/Banyu Mili
Bentuknya berupa garis-garis yang membujur dari pangkal hingga ujung bilah Keris atau Tombak. Garis-garis tersebut ada yang utuh dan ada yang putus-putus, juga banyak yang bercabang sehingga menciptakan tampilan seperti air yang mengalir.
Pamor ini termasuk dalam kategori pamor rekan dan tidak memilih pemilik. Khasiatnya dianggap menguntungkan dalam memperluas jaringan pergaulan dan mendatangkan kelancaran rezeki.
21. Pamor Janur Sinebit
Bentuknya membentang sebagai garis-garis dari pangkal hingga ujung bilah Keris. Pada pandangan awal, pamor ini menyerupai pamor Gajah Gelar, namun perbedaannya terletak pada pengelompokan garis-garis pamor di tengah bilah.
Sementara pada pamor Gajah Gelar, garis-garisnya memiliki jarak yang lebih renggang dan garis-garis paling tepi berada di pinggir bilah, seperti pamor Wengkon.
Pamor ini termasuk dalam pamor miring-rekan dan memiliki tuah yang dapat membawa ketentraman, kebahagiaan, serta berfungsi sebagai perlindungan dari energi negatif.
22. Pamor Jarot Asem
Bentuknya memiliki kemiripan dengan serabut kasar yang saling menyilang namun tidak beririsan. Pamor ini termasuk dalam kategori pamor rekan yang jarang ditemukan.
Pamor Jarot Asem tidak memilih pemiliknya dan khasiatnya dinilai positif, karena diyakini dapat memberikan pemiliknya keteguhan hati dan tekad yang kuat.
23. Pamor Jolo Tundo
Bentuknya pada pandangan awal terlihat seperti pamor Wengkong, namun garisnya lebih lebar dan di bagian dalamnya terdapat lekukan-lekukan.
Khasiatnya dianggap positif karena diyakini akan memudahkan pemiliknya untuk meraih ketenaran dan menjadi sorotan di lingkungannya.
24. Pamor Jung Isi Dunyo
Motifnya terdiri dari bulatan-bulatan kecil yang tersusun berlapis-lapis, dikelilingi oleh bulatan-bulatan lainnya, dan dapat ditempatkan di berbagai bagian bilah, baik di bagian sor-soran, tengah, atau ujung bilah.
Pamor ini termasuk dalam kategori pamor mlumah, dan khasiatnya diyakini membantu pemiliknya dalam mencari rejeki serta mengumpulkan kekayaan.
25. Pamor Junjung Drajat
Pola ini terbentuk dari rangkaian bulatan kecil yang tersusun dalam lapisan-lapisan, dikelilingi oleh bulatan-bulatan lainnya, dan dapat ditempatkan di berbagai bagian bilah, termasuk sor-soran, bagian tengah, atau ujung bilah.
nama-nama pamor keris ini masuk dalam kategori pamor mlumah, dan diyakini memiliki manfaat bagi pemiliknya dalam mencari rejeki dan mengumpulkan kekayaan.
26. Pamor Kalacakra/Kolocokro
Pola ini memiliki bentuk garis-garis silang yang membentuk huruf X, dengan ujung-ujung garis yang mencapai tepi bilah Keris, dan di tengahnya terdapat bulatan yang menyerupai pusaran pamor Sumur Bandung.
Pamor ini selalu ditempatkan pada bagian sor-soran Keris. Jenis pamor ini termasuk dalam kategori pamor rekan dan pemilih. Diyakini memiliki khasiat untuk memberikan perlindungan dari energi negatif atau tolak bala.
27. Pamor Kendit
Bentuknya mengambil bentuk garis yang membentuk lingkaran mengelilingi bilah Keris, dan tergolong dalam kategori pamor rekan. Khasiatnya berhubungan dengan perlindungan dan menolak energi negatif.
28. Pamor Klabang Sayuto
Pola ini merupakan kombinasi dari pamor Blarak Sineret dan Nogo Rangsang, pada pandangan pertama mirip dengan bentuk kaki kelabang.
Jenis pamor ini termasuk dalam kategori pamor rekan dan juga memilih pemiliknya. Khasiatnya berkaitan dengan peningkatan kewibawaan dan kekuasaan.
29. Pamor Kupu Tarung
Motifnya memiliki kemiripan dengan sayap kupu-kupu yang sedang terbuka, tersusun berderet sepanjang bilah Keris dari pangkal hingga ujung, dihubungkan oleh sebuah garis pamor.
Pamor ini termasuk dalam kategori pamor miring-rekan dan tidak memiliki pemilihan tertentu terhadap pemilik. Khasiatnya diyakini berkontribusi dalam memperluas jaringan pergaulan.
30. Pamor Kutho Mesir
Pamor ini ditempatkan pada bagian sor-soran Keris, dengan bentuk yang menyerupai jajaran genjang, dan kadang-kadang ada yang berbentuk lingkaran mirip dengan pamor Kul Buntet.
Khasiatnya berkaitan dengan perlindungan dan peningkatan kewibawaan.
Penutup
Demikianlah pembahasan exponesia.id nama-nama pamor keris. Di balik keindahan dan keunikan setiap keris, terdapat nama-nama pamor yang bukan sekadar hiasan, tetapi juga cerita, filosofi, dan makna yang mendalam.
Dari pamor “Wos Wutah” yang melambangkan kesederhanaan hingga “Beranak” yang menggambarkan keharmonisan dan keberlanjutan, setiap pamor memiliki pesan tersendiri bagi pemilik dan pihak yang memandangnya.
Memahami nama-nama pamor keris bukanlah hal yang sederhana dan membutuhkan pengetahuan serta kepekaan kultural yang mendalam.
Namun, satu hal yang pasti, nama-nama pamor keris ini adalah bukti nyata dari kekayaan seni dan budaya Indonesia, yang telah diakui secara internasional sebagai warisan budaya takbenda.
Melalui artikel ini, semoga kita semua dapat lebih menghargai dan memahami keindahan serta makna yang terkandung di balik setiap ukiran nama-nama pamor keris.
Lebih dari itu, mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya ini sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.