Exponesia.id – Bacaan Kitab Maulid Simtudduror : Arab, Latin dan Terjemahan Lengkap. Penghormatan terhadap Rasulullah SAW tidak hanya dapat diwujudkan melalui ibadah dan amalan, tetapi juga melalui penghayatan akan sejarah kehidupannya. Salah satu bentuk penghormatan ini dapat kita temukan dalam tradisi membaca Kitab Maulid Simtudduror. Buku yang penuh dengan syair indah ini tidak hanya menjadi bacaan rutin, tetapi juga sumber inspirasi spiritual bagi banyak umat Islam.
Dalam artikel ini, kita akan menyelami kekayaan makna dan keindahan puisi yang terkandung dalam Kitab Maulid Simtudduror. Melalui penelusuran ini, diharapkan kita dapat lebih memahami pesan-pesan spiritual yang tersembunyi di dalamnya, serta menguatkan rasa cinta dan kasih sayang kita kepada Nabi Muhammad SAW. Mari kita bersama-sama merenungi kekayaan bacaan Kitab Maulid Simtudduror dan meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya.
Apa Itu Bacaan Maulid Simtudduror?
Maulid Simtudduror adalah sebuah kitab yang mengisahkan riwayat dan kisah Rasulullah SAW, disertai dengan salawat, dan ayat-ayat Al-Qur’an. Kitab ini ditulis oleh Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, seorang ulama besar dan waliyullah asal Hadramaut, Tarim, Yaman. Pengarang Maulid Simtudduror dikenal sebagai seorang yang mencintai Al-Qur’an sejak usia belia. Dalam kitab Jawahirul Maknunah wal Asrarul Makhzunah, Sayyidil Habib Ali Al-Mantsur menjelaskan bahwa pengarang Maulid Simtudduror berhasil menguasai berbagai disiplin ilmu pada usia muda.
Sebagai sebuah kitab yang memuat selawat kepada Rasulullah SAW, membaca Maulid Simtudduror pastinya akan mendatangkan pahala dan kemuliaan bagi pembacanya. Allah SWT sendiri dalam Surah Al-Ahzab menyarankan untuk berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat tersebut berbunyi, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab [33]: 56).
Maulid Simtudduror mendapat banyak pujian dari para ulama karena keindahan bahasa dan maknanya yang mendalam. Sayyid Ahmad bin Al bin Alawi al-Habsyi dalam kitab Syarah Simthud Durar fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min Akhlaq wa Ashaf wa Siyar menyatakan pujiannya untuk Maulid Simtudduror, menyebutkannya sebagai maulid yang agung yang khusus untuk orang-orang zaman akhir, yang mengandung penjelasan tentang sifat-sifat Rasulullah yang agung serta akhlak yang mulia.
Bacaan Kitab Maulid Simtudduror
Berikut adalah Bacaan Kitab Maulid Simtudduror dalam bentuk PDF, bisa kalian download dan bisa kalian pahami dengan baik :
Keutamaan Simtudduror
Maulid Simtudduror ditulis dua tahun sebelum Habib Ali wafat. Tepatnya pada tahun 1330 H (1912 M).
Setelah semuanya rampung, kemudian dibacakan dalam rumahnya bersama para habaib yang lain. Setelah pembacaan itu selesai, Habib Ali al-Mantsur berkata:
وَلَمَّا قُرِئَ الْمَوْلِدُ بِبَيْتِهِ سَنَةَ ألف وثلاثمئة وثلاثون هــ. قَالَ رَضِي الله عَنْهُ: المَوْلِدُ كَأَنْ عَادَ نَحْنُ الا سَمِعْنَاهُ، عَلَيْهِ نُوْرٌ عَظِيْمٌ، وَكُلُّ عِبَارَةٍ صِفَةٌ مَلَانَةٌ بِتَعْظِيْمِهِ ﷺ
Artinya: “Setelah maulid (Simtudduror) dibaca di rumahnya, tahun 1330 H, Habib Ali al-Mantsur berkata: Maulid (Simtudduror) seperti mengembalikan kita semua (pada zaman Rasulullah), maka dengarkanlah, di dalamnya terdapat cahaya yang mulia, dalam setiap ungkapan terdapat sifat yang sangat condong mengagungkan Rasulullah.” (Sayyid Ahmad bin Ali bin Alawi al-Habsyi, Syarah Simtudduror fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min AkhlaqI wa Aushaf wa Siyar, halaman 391)
Menurut Habib Ali al-Masnthur, dengan meresapi makna dan konten yang terkandung dalam Maulid Simtudduror, pembaca dan pendengarnya dapat merasakan seolah-olah berada di zaman Rasulullah. Selain itu, mereka dapat menyaksikan secara langsung bagaimana Rasulullah bersikap, bersabar dalam menghadapi ujian, meneladani akhlak mulia, dan karakter agung Rasulullah.
Penghayatan ini muncul karena penyusunan Maulid Simtudduror yang sangat rinci dan terperinci, serupa dengan sejarah dan sirah nabawiyah lainnya, hanya berbeda dalam bentuk penyampaiannya. Habib Ali Al-Habsyi menyampaikan dengan ungkapan yang sangat mendalam, melalui pendekatan yang sistematis dan praktis.
Keistimewaan lain dari Simtudduror juga dicatat dalam kitab “At-Ta’rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid”, yang mengutip pesan dari penyusun mengenai keutamaan membacanya, yaitu:
مَوْلِدِي هٰذَا أَشْوَفُ أَنَّهُ لَوْ دَاوَمَ الوَاحِدُ عَلَى قِرَائَتِهِ وَحِفْظِهِ وَجَعَلَهُ مِنْ أَوْرَادِهِ، أَنَّهُ يَظْهَرُهُ لَهُ شَيْءٌ مِنْ سِرِّهِ ﷺ
Artinya: “Maulidku ini (Simtudduror) sangat bermanfaat. Bahwa sesungguhnya, barang siapa yang tekun membacanya, menghafalnya, dan menjadikannya sebagai wirid, maka sungguh akan ditampakkan kepadanya rahasia (sir) Rasulullah SAW.”
Ada keutamaan tambahan dari membaca Simtudduror yang tidak kalah pentingnya dengan yang telah disebutkan sebelumnya, yakni menyebabkan futuh (pembukaan pemahaman). Keistimewaan ini dialami oleh Habib Umar bin Idrus al-Idrus.
Suatu ketika, dalam mimpi, ia seperti menceritakan kurangnya pemahaman murid-muridnya terhadap kitab. Kemudian, seseorang memberikan petunjuk kepadanya bahwa kunci terbukanya ilmu terletak dalam Maulid Simtudduror. Oleh karena itu, setelah terbangun dari mimpinya, ia menyatakan:
مَنْ أَرَادَ الْفَتْحَ، فَلْيَحْفَظْ المَوْلِدَ أَوْ يَكْتُبَهُ
Artinya: “Barang siapa yang hendak diberikan futuh, maka hafalkanlah maulid (Simtudduror), atau menulisnya.” (Habib Ahmad bin Alawi bin Ali bin Muhammad Al-Habsy, At-Ta’rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid, h. 5)
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Maulid Simtudduror tidak hanya merupakan buku kisah tentang teladan Nabi. Ia menyimpan keutamaan, manfaat, dan berkah.
Lebih baik lagi jika Maulid Simtudduror dijadikan sebagai wirid yang dibaca secara istiqamah, karena melalui bacaan tersebut, seseorang dapat memahami sejarah Rasulullah, mengenal sifat mulia beliau, dan menjadikannya sebagai pendorong untuk semakin mencintai Rasulullah.
Penutup
Semoga setiap jalinan kata dalam Kitab Maulid Simtudduror menjadi sumber inspirasi dan petunjuk bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini. Mari kita terus mendalami makna-makna yang terkandung di dalamnya, sehingga setiap langkah yang kita ambil selalu disertai dengan keberkahan dan kebijaksanaan.
Bacaan Kitab Maulid Simtudduror bukan hanya sebatas rangkaian kata, melainkan jendela yang membuka ruang hati untuk mendekatkan diri pada-Nya. Dengan penuh rasa syukur, kita melangkah dari bacaan ini dengan harapan agar keberkahan selalu menyertai langkah-langkah kita, dan cahaya petunjuk-Nya senantiasa menerangi perjalanan hidup kita.
Itu saja pembahasan yang bisa exponesia.id berikan mengenai Bacaan Kitab Maulid Simtudduror. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Kitab Maulid Simtudduror ini.