Exponesia.id – √ Arti Ba’da dan Contohnya Dalam Sehari-Hari. Selamat datang dalam perjalanan linguistik “Arti Ba’da dan Contohnya,” frasa yang sangat terkait dengan bahasa dan budaya Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menggali makna, signifikansi, dan aplikasi praktisnya, memberikan pemahaman holistik tentang ungkapan unik ini.
Memulai eksplorasi kita, mari tentukan “Arti Ba’da dan Contohnya” dan ungkapkan pentingnya dalam konteks linguistik. Frasa ini melampaui terjemahan harfiah, memiliki signifikansi budaya dan komunikatif yang memperkaya ekspresi Indonesia.
Arti Ba’da dan Contohnya
Ba’da adalah kata dalam bahasa Arab yang memiliki arti “setelah” atau “sesudah”, dan lawan katanya adalah qabla, yang berarti “sebelum”. Kata ini digunakan sebagai kosakata untuk memberikan keterangan waktu. Komposisi kata ba’da terdiri dari tiga huruf, yaitu ba (ب), ‘ain (ع), dan dal (د), dengan penambahan harakat fathah, sukun, dan fathah sehingga membentuk bentuk كَعْبَدَ.
Menurut Syofyan Hadi dalam bukunya yang berjudul “Cermat dalam Gaya, Halus dalam Makna”, ba’da dapat digunakan sebagai keterangan tempat atau waktu yang menunjukkan makna “kemudian”. Penting untuk dicatat bahwa jika huruf atau harakatnya berbeda, maka arti yang muncul pun akan berbeda pula.
Contoh penggunaan kata ba’da dalam kalimat:
- Saya akan bertemu denganmu ba’da makan malam. (Artinya: Saya akan bertemu denganmu setelah makan malam.)
- Dia tiba di rumah ba’da shalat Maghrib. (Artinya: Dia tiba di rumah setelah shalat Maghrib.)
Penggunaan Kata Ba’da yang Tepat
Kata ba’da banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Di Indonesia biasanya digunakan setelah penyebutan hari atau waktu tertentu.
Contohnya, ba’da Maghrib/Ashar yang artinya setelah sholat Maghrib/Ashar. Bisa juga ba’da ghadin yang artinya lusa.
Kata ba’da juga banyak digunakan dalam beberapa ayat Al-Quran, salah satunya pada surat An-Naziat ayat 30 yang berbunyi:
وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ
Artinya: Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.
Ada juga dalam penggalan surat Al-Baqarah ayat 120 yang bunyinya:
وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
Artinya: Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu.
Atau pada surat Al-Baqarah ayat 164 berikut:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا
Artinya: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia,
Apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering).
Bagaimana contoh penggunaannya dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Arab? Berikut contohnya yang dikutip dari buku Muhadatsah karya Herlini Puspika Sari :
Contoh percakapan 1
A: هَلْ تَنَامُ بَعْدَ الصَّلاَةِ؟ (Apakah kamu tidur (lagi) setelah shalat?).
B: لاَ، لاَ أَنَامُ بَعْدَ الصَّلاَةِ (Tidak, aku tidak tidur lagi setelah sholat).
Contoh percakapan 2
A: مَاذَا سَنَعْمَلُ بَعْدَ الدِّرَاسَةِ؟ (Apa yang akan kita kerjakan setelah (tamat) belajar?).
B: أَنَا أَدْرُسُ الطِّبَّ فِي كُلِّيَّةِ الطِّبِّ سَأَعْمَلُ طَبِيْبًا، إِنْ شَاءَاللهُ (Aku akan kuliah di fakultas kedokteran. Aku akan bekerja sebagai dokter, insyaAllah).
Penutup
Dalam penutup artikel dari exponesia.id ini, dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap konsep “Ba’da” memiliki peran penting dalam memahami dinamika kehidupan. Arti Ba’da sendiri mencerminkan konsep perubahan atau perkembangan yang terjadi setelah suatu kejadian atau masa tertentu. Dalam banyak konteks, Ba’da mengajarkan kita untuk menerima kenyataan bahwa hidup penuh dengan perubahan yang mungkin tidak dapat diprediksi.