Exponesia.id – Bacaan Kalimatul Haq Alaiha Nahya dan Maknanya. Temukan makna mendalam dan signifikansi dari Bacaan Kalimatul Haq Alaiha Nahya dan Maknanya. Jelajahi esensi spiritualnya dan dapatkan wawasan tentang pentingnya dalam tradisi Islam.
Dalam tradisi Islam, frasa “Bacaan Kalimatul Haq Alaiha Nahya dan Maknanya” memiliki tempat istimewa. Artikel ini akan mengungkapkan makna dan signifikansi yang mendalam, membahas esensi spiritualnya, serta perannya dalam kehidupan kaum mukmin. Kita akan menjelajahi topik ini dalam berbagai subjudul, memberikan pemahaman komprehensif bagi mereka yang mencari pengetahuan tentang frasa suci ini.
Kalimatul Haq Alaiha Nahya
Kalimatul Haq alaiha nahya merupakan aspek penting dalam ajaran agama Islam. Ia merujuk kepada ayat-ayat dalam Al-Quran yang mendalam tentang kebenaran dan kehidupan di akhirat.
Bacaan ini sering diucapkan dalam berbagai konteks keagamaan, seperti saat shalat jenazah dan dalam prosesi pemakaman.
Dalam Islam, Kalimatul Haq alaiha nahya mengingatkan kita tentang keabadian kebenaran setelah kematian.
Ini adalah pengingat yang sangat kuat akan hakikat kehidupan di akhirat. Ketika seseorang meninggal dunia, kalimat ini mengingatkan kita bahwa kebenaran akan terus ada, dan kehidupan setelah kematian adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dielakkan.
Arti Kalimatul Haq Alaiha Nahya
Tahlil adalah sebuah ungkapan pujian yang ditujukan kepada Allah SWT, dan memiliki makna yang sangat agung. Frasa tahlil (لا إله إلا الله) adalah suatu ibadah yang sering dianjurkan oleh ulama-ulama dari generasi salaf hingga para cendekiawan Islam masa kini.
Karena signifikansinya yang besar, ungkapan tahlil telah menjadi sebuah tradisi yang rutin dilaksanakan oleh komunitas Nahdliyin serta para habaib, khususnya pada malam Jumat (dikenal sebagai Tahlilan).
Redaksi kalimat tahlil umumnya اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ yang artinya ‘tidak ada tuhan selain Allah’. Namun banyak redaksi-redaksi kalimat tahlil lainnya seperti yang diriwayatkan oleh Imam Abu dawud, Ibnu Majah dan Ahmad Radhiyallahu ‘anhum:
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ ﷲ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syai-in qadir
Artinya: Tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu. ”
[HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad]
Kita sering mendengar kalimat setelah bacaan tahlil setelah dzikir ataupun tahlilan yakni ‘Kalimatul Haq Alaiha Nahya….’. Kalimat tersebut merupakan kalimat ‘doa’.
kalimatu haqqin ‘alaihaa nahyaa, wa’alaihaa namuutu wabihaa nub’atsu insyaa allahu ta’alaa minal aamiin.
artinya: Kalimat (ini) Haq, diatasnya kita hidup, dan atas kalimat ini kita mati, dan dengan kalimat ini kita dibangkitkan, Insya Allah, di antara orang-orang beriman.
Berikut bacaan lengkapnya:
- Laa ilaaha illallahu muhammadur rasuulullahi shallallahu ‘alaihi wasallam, kalimatu haqqin ‘alaihaa nahyaa, wa’alaihaa namuutu wabihaa nub’atsu insyaa allahu ta’alaa minal aamiin
Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu
Sebelum mengucapkan doa, disarankan untuk melakukan dzikir pasca-sholat fardhu yang memiliki sanad terjamin dari Rasulullah. Ini adalah praktik yang umum dilakukan oleh orang-orang yang melaksanakan sholat, baik secara individu (munfarid) maupun berjamaah.
Melakukan dzikir setelah sholat dapat memberikan ketenangan pikiran yang sebelumnya mungkin terganggu oleh kesibukan sehari-hari. Terkait apakah dzikir ini diucapkan secara keras (jahr) atau pelan (sirr), itu tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing.
Jika Anda membaca dzikir setelah sholat dan di samping Anda ada orang yang sedang sholat, disarankan untuk membaca dzikir tersebut dengan pelan agar tidak mengganggu konsentrasi orang tersebut dalam sholatnya.
Tidak ada masalah juga untuk membaca dzikir setelah sholat bersama-sama dengan orang lain yang berjamaah, baik itu di masjid, mushalla, atau tempat suci lainnya. Hanya pihak yang mengidentifikasi diri sebagai Wahabi yang menyebut tindakan ini sebagai bid’ah. Semua praktik ini memiliki dasar dalilnya.
Inilah dzikir setelah sholat yang bisa Anda baca:
ASTAGHFIRULLOHAL ADZHIIM, AL-LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QOYYUUMU WA ATUUBU ILAIH. (Dibaca 3x)
LA ILAHA ILLALLOHU WA’HDAHU LA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YU’HYII WA YUMIITU WAHUWA ALA KULLI SYAI’IN QODIIR. (Dibaca 3x)
ALLOHUMMA ANTAS SALAM WA MINGKAS SALAM WA ILAIKA YA’UWDUS SALAM, FAHAYYINA ROBBANA BI SSALAMU WA ADKHILNAL JANNATA DAROS SALAM. TABAROKTA ROBBANA WA TA’ALAITA YA DZAL JALALI WAL IKROM.
A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHONIR ROJIIM
BISMILLAHIR RO’HMANIR RO’HIIM
AL’HAMDULILLAHIROBBIL’AaLAMIiN(i) – ARRO’HMANIRRO’HIM(i) – MALIKI YAWMIDDIiN(i) – IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IiN(u) – IHDINASH-SHIRO_THOLMUSTAQIiM(a) – SHIRO_THOLLADZIiNA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRILMAGH-DHUuBI ‘ALAIHIM WALA_DHO_LLIiN(a) – AaMIiN(a).
WA ILAAHUKUM ILAAHUW WAA HIDU LAA ILAAHA ILLAA HUWAR ROHMAANUR ROHIIMU. ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYULQOYYUuM(u). LAA TA’KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA’LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN ‘ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI’A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL ‘ALIYYUL AZHIIM
ILAHANA ROBBANA ANTA MAULANA SUB’HANALLOH
SUB’HANALLOH (Dibaca 33x)
Penutup
Sebagai penutup dari exponesia.id ini, bacaan Kalimatul Haq Alaiha Nahya bukanlah sekedar mantra, tapi sebuah pedoman yang bisa membantu kita dalam menavigasi kehidupan dunia yang penuh dengan ambiguitas. Oleh karena itu, marilah kita selalu ingat dan amalkan makna di balik bacaan ini, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan membawa manfaat bagi lingkungan sekitar kita.
Terimakasih sudah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk kita semua.
