Cara Mengetahui Keris Isi dan Keris kosong. Keris, senjata tradisional yang sarat dengan simbolisme dan sejarah, memiliki nilai yang lebih dari sekadar benda fisik.
Di sejumlah kebudayaan Nusantara, keris dianggap sebagai objek yang bisa memiliki ‘isi’ atau kekuatan mistis.
Sebaliknya, ada juga keris yang dianggap ‘kosong’, atau hanya memiliki nilai estetika dan historis tanpa kekuatan mistis.
Dalam konteks spiritual dan kebudayaan, memahami perbedaan antara kedua jenis keris ini sangatlah penting.
Namun, bagaimana cara membedakan antara keris yang memiliki ‘isi’ dengan yang ‘kosong’? Artikel ini akan membimbing kalian melalui langkah-langkah serta tanda-tanda yang bisa membantu kalian memahami lebih dalam tentang misteri keris isi dan keris kosong yang menyelimuti keris ini.
Ikuti kami untuk menjelajahi keris isi dan keris kosong, yang merupakan gabungan antara sejarah, mistisisme, dan seni.
Mengenal Keris
Sebelum membahas ulasan keris isi dan keris kosong, Keris memang sering dikaitkan dengan elemen-elemen mistik dan diyakini memiliki khodam atau isi rohaniah.
Ada banyak narasi yang mengatakan bahwa jika Keris tidak terawat, khodamnya akan meninggalkannya dan membuatnya menjadi kosong. Tentu, ada orang yang setuju dengan pendapat ini, namun juga ada yang tidak.
Narasi di kalangan masyarakat mengenai apakah sebuah Keris memiliki isi atau yoni memang masih menjadi perdebatan, sebab tidak semua orang mampu melihat atau merasakan keberadaan isi atau yoni tersebut.
Ahli-ahli dalam bidang perkerisan menuturkan bahwa ada beragam jenis Keris yang dikenal oleh masyarakat, termasuk Keris yang diyakini memiliki isi serta Keris yang dianggap kosong atau tanpa isi.
Memastikan apakah sebuah Keris memiliki isi atau yoni memang masih merupakan hal yang kompleks untuk dibuktikan, sebab terkadang antar individu memiliki pkalianngan yang beragam mengenai isi atau yoni dari Keris yang sama.
Jenis-jenis Keris
Berikut beberapa tipe Keris yang sering ditemukan di kalangan masyarakat:
• Keris Suvenir
Keris suvenir adalah jenis Keris yang secara khusus dibuat sebagai oleh-oleh atau untuk diperjualbelikan secara luas.
Keris ini bisa jadi sederhana atau dirancang dengan indah, namun umumnya tidak memiliki isi atau tuah.
Berbeda dari Empu Keris yang memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu bilah Keris, seorang pengrajin Keris mampu menghasilkan antara 15 hingga 20 buah Keris dalam sehari.
• Keris Ageman
Keris Ageman adalah jenis Keris yang dibuat terutama untuk menampilkan keindahan desain atau bentuknya, tanpa ada isi atau tuah.
Ini karena Empu yang membuat Keris jenis ini tidak melakukan tapa brata atau upacara-upacara khusus dalam proses pembuatannya. Dalam satu hari, seorang Empu Keris bisa menyelesaikan antara 3 hingga 5 buah Keris Ageman.
• Keris Tayuhan
Keris Tayuhan diciptakan oleh seorang Empu dengan melaksanakan berbagai tirakat, ritual, dan upacara-upacara spesifik. Tuah atau kekuatan mistis dari Keris ini biasanya sesuai dengan permintaan dari orang yang memesan.
Umumnya, seseorang akan mengajukan pesanan Keris kepada seorang Empu dengan tujuan atau kebutuhan khusus, seperti untuk meningkatkan kewibawaan, kekuasaan, kesaktian, keberuntungan, atau sebagai sarana perlindungan dari bala dan sejenisnya.
Selanjutnya, Empu tersebut akan menciptakan Keris yang sesuai dengan spesifikasi dari orang yang memesan, dan tentu saja Keris itu akan dilengkapi dengan tuah atau isi yang sejalan dengan kebutuhan atau tujuan dari pemesannya.
Keris Tayuhan umumnya berdesain sederhana, namun bisa juga dirancang dengan lebih indah jika yang memesan berasal dari kalangan yang lebih tinggi.
Dalam satu tahun, biasanya seorang Empu Keris hanya mampu menghasilkan antara 1 hingga 5 buah Keris.
• Keris Pusaka
Keris Pusaka adalah jenis Keris yang diciptakan oleh seorang Empu Keris, dengan fokus tidak hanya pada keindahan bentuknya tetapi juga pada tuah atau kekuatan mistisnya.
Dalam proses pembuatan, Empu tersebut akan melakukan berbagai tirakat dan upacara khusus untuk memastikan bahwa Keris yang dihasilkan memiliki tuah atau isi yang dikehendaki.
Dalam satu tahun, biasanya seorang Empu Keris hanya bisa menyelesaikan antara 1 hingga 2 buah Keris saja.
Cara mengetahui antara Keris isi dan Keris kosong
Sejatinya, tidak ada konsep bahwa sebuah Keris akan menjadi kosong apabila Keris tersebut aslinya diciptakan sebagai Keris Tayuhan atau Keris Pusaka.
Selama Keris tersebut masih ada dalam bentuk fisiknya, kekuatannya tidak akan lenyap. Ini karena bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Keris tersebut adalah bahan pilihan yang sudah mengandung energi alami.
Besi dan baja yang digunakan dalam Keris Tayuhan dan Keris Pusaka adalah bahan-bahan berkualitas yang sudah memiliki tuah, begitu pula dengan pamornya.
Oleh karena itu, keris isi dan keris kosong ini tidak akan menghilang selama bentuk fisik Keris masih ada.
Sebagai contoh, besi magnet yang memiliki kemampuan menarik besi lainnya tidak akan kehilangan kekuatannya selama elemen-elemen magnetiknya masih tersimpan.
Sama halnya dengan Keris, selama unsur-unsur besi, baja, dan pamor masih terjaga, maka kekuatan alaminya akan tetap ada.
Hanya Empu yang membuatnya yang mengetahui apa saja tuah atau kekuatan yang terkandung dalam bahan-bahan Keris tersebut.
Jika ada seseorang yang bisa mengambil isi atau khodam dari sebuah Keris, sejatinya yang diambil hanyalah daya sugestif (daya saran) yang ditanamkan oleh Empu-nya.
Sementara itu, kekuatan alami yang berasal dari bahan-bahan Keris akan tetap ada selama Keris tersebut masih dalam bentuk fisiknya.
Cara Mengaktifkan Benda Bertuah
Mengaktifkan objek-objek bertuah seperti batu akik, keris, jimat, dan lain-lain memerlukan pengetahuan yang cukup kompleks untuk diaplikasikan.
Namun, jika sudah memahami caranya keris isi dan keris kosong, benda-benda tersebut dapat diaktifkan kembali untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diinginkan.
Seperti yang banyak kita ketahui, ada beragam metode untuk memperoleh objek bertuah yang mengandung energi, mulai dari melakukan tirakat sendiri hingga mendapatkannya karena dianggap berjodoh.
Namun, kadang-kadang kita mewarisi benda-benda bertuah dari leluhur, orang tua, atau nenek moyang yang ternyata tidak memiliki kekuatan atau energi.
Istilah yang sering kita dengar adalah ‘benda kosongan’. Untuk mengaktifkan kembali kekuatan dari benda bertuah tersebut, tentunya perlu dilakukan dengan metode yang benar dan sesuai.
Bagi kalian yang ingin mengaktifkan kembali benda bertuah, ada setidaknya tiga metode yang dapat dilakukan, yaitu:
- Membawanya ke paranormal untuk dianalisis dan diaktifkan ulang.
- Melalui proses rogo sukmo untuk berkomunikasi langsung dengan khodam yang sebelumnya bersemayam di benda tersebut.
- Mengaktifkannya sendiri dengan menggunakan amalan-amalan sederhana.
Dengan menerapkan salah satu dari tiga cara di atas, benda bertuah yang sebelumnya kosong tentu bisa diaktifkan kembali dan siap digunakan.
Cara Merawat Keris dengan Tumbuh-tumbuhan
Dalam merawat Keris Pusaka, setiap daerah memiliki metodenya sendiri. Di kalangan masyarakat Jawa, ada yang disebut dengan istilah ‘menjamas’, sementara di Madura, khususnya di Sumenep, dikenal dengan istilah ‘aloco’.
Tujuan dari kedua praktik ini sejatinya sama, yaitu untuk menghilangkan kotoran atau karat yang melekat pada besi keris.
Mengenai bahan yang digunakan, berdasarkan tradisi kuno, Abubakar menyatakan bahwa yang diutamakan adalah bahan-bahan dari tumbuhan.
Misalnya jeruk nipis yang asam, belimbing yang kecut, mengkudu yang sudah matang, atau bubur yang dicampur air. “Itu langkah awal untuk menghapus karat. Setelah itu, baru diberi warangan,” tambah Abubakar.
Metode menghilangkan karat melibatkan perendaman keris dalam air yang dicampur dengan salah satu bahan di atas selama 2 hingga 3 hari, sambil sesekali digosok atau disikat. Kemudian, keris dicuci bersih dan dijemur. Selanjutnya, keris diwarangi dan dijemur kembali.
“Setelah dijemur, keris dicuci lagi dengan air dan ditaburi dedak jagung untuk menghilangkan sisa air. Lalu, dedaknya dibersihkan. Setelah benar-benar kering, keris diolesi minyak,”.
Untuk minyak, biasanya digunakan minyak dari biji kesambi atau minyak cendana. Minyak biji kesambi diketahui bisa mengaktifkan sekaligus memperkuat racun yang ada di keris.
“Katanya, minyak kesambi itu mengandung senyawa sianida, atau racun yang sangat kuat,” tambah Bakar.
Selain dua jenis minyak tersebut, minyak kelapa murni juga bisa digunakan. Namun sangat tidak disarankan untuk menggunakan bahan dari sumber hewan dalam perawatan keris. “Itu bukan bagian dari tradisi.
Meskipun memang ada yang menggunakan bahan lain selain tumbuhan, seperti mengoleskan keris dengan minyak atau lemak gajih dari ayam.
Jadi, selain bahan-bahan yang telah saya sebutkan, tidak dianjurkan untuk merawat pusaka.”
Penutup
Demikianlah pembahasan exponesia.id mengenai Cara mengetahui antara Keris isi dan Keris kosong. Keris adalah warisan budaya Indonesia yang sarat akan makna dan sejarah.
Meski begitu, tidak semua keris memiliki ‘isi’ atau energi mistis di dalamnya. Untuk itulah, penting untuk memahami perbedaan antara keris isi dan keris kosong, terutama jika kalian berniat untuk menjadi kolektor atau hanya ingin menghargai keindahan dan keunikan benda ini.
Melalui berbagai metode yang telah dijelaskan—mulai dari observasi fisik, kepekaan indra keenam, hingga bantuan dari ahli keris—kalian bisa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang jenis keris yang kalian miliki.
Tetaplah berhati-hati dan konsultasikan dengan para ahli atau orang yang berpengalaman dalam hal ini. Ingat, di balik keindahannya, keris bisa menyimpan berbagai cerita dan makna yang hanya bisa dimengerti melalui pengetahuan dan pengalaman.
Semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam membedakan antara keris isi dan keris kosong, serta membuka wawasan kalian terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Selamat mengeksplorasi dunia keris!