Khodam Dzikir La Ilaha Illallah – Kunci Surga. Zikir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat muslim sejagat. Zikir menjadi titik temu antara hamba dengan Tuhannya, penyejuk hati di tengah hiruk pikuknya dunia. Salah satu zikir yang memiliki keistimewaan luar biasa adalah zikir “La Ilaha Illallah” – sebuah kalimat sederhana namun sarat dengan makna dan kekuatan.
Di balik keindahannya, tersembunyi khazanah spiritual yang sangat dalam, yakni khodam zikir La Ilaha Illallah. Melalui artikel ini, kita akan membahas dan menelusuri lebih jauh tentang misteri khodam zikir ini, pengaruhnya terhadap kehidupan spiritual kita, serta bagaimana cara memaksimalkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, perlu kita pahami bahwa khodam tidaklah bisa kita anggap sebagai tujuan akhir dari zikir kita. Kehadiran khodam hanyalah salah satu bukti nyata dari kekuatan dan keberkahan kalimat “La Ilaha Illallah”. Namun yang paling penting adalah bagaimana zikir ini dapat membawa kita semakin dekat dengan Allah, mencapai ma’rifat dan khusyuk dalam ibadah kita.
Mari kita mulai perjalanan spiritual ini dengan hati yang terbuka dan pikiran yang siap menerima pengetahuan baru mengenai Khodam Dzikir La Ilaha Illallah.
Keutamaan Khodam Dzikir La Ilaha Illallah
Inilah Keistimewaan Khodam Dzikir La Ilaha Illallah. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menyatakan, “Kalimat Tauhid (La Ilaha Illallah) memiliki keutamaan yang sangat agung yang tidak mungkin bisa dihitung.”
Mungkin di antara kita masih ada yang belum tahu tentang Keistimewaan Khodam Dzikir La Ilaha Illallah, berikut adalah beberapa keutamaan Khodam Dzikir La Ilaha Illallah:
1. “Laa Ilaha Illallah” Menjadi Kunci Surga
Kalimat ‘La Ilaha Illallah’ merupakan kunci surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘La Ilaha Illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Dawud no. 1621).
Dzikir “Laa Ilaha Illallah” Adalah Kebaikan dan Dzikir yang Paling Utama
Kalimat ‘La Ilaha Illallah’ adalah kebaikan yang paling utama. Abu Dzar berkata, “Katakanlah padaku, wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ‘La Ilaha Illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalimat itu (Laa Ilaha Illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” Kalimat ‘La Ilaha Illallah’ adalah dzikir yang paling utama. Dari Jabir radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah ‘La Ilaha Illallah’, dan doa yang paling utama adalah ‘Alhamdulillah’” (HR. Ibnu Majah, An Nasa’i – Shohih Targhib wa Tarhib: 1526).
2. “La Ilaha Illallah” Menjadi Pelindung dari Api Neraka
Kalimat ‘La Ilaha Illallah’ adalah pelindung dari api neraka. Dari Umar rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati dengan keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’” (HR. Hakim – Shohih Targhib wa Tarhib: 1528). Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendengar muadzin mengucapkan ‘Asyhadu alla ilaaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tersebut, “Engkau terbebas dari neraka” (HR. Muslim no. 873).
3. “Laa Ilaaha Illallah” Menjadi Jaminan Masuk Surga
Dari Zaid bin Arqam Radiallahuanhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘La Ilaha Illallah’ dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam surga.” Lalu ditanya kepada baginda SAW, “Bagaimanakah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu?” Rasulullah SAW bersabda, “Ikhlas itu ialah yang mencegah dari melakukan perbuatan-perbuatan yang haram.” (Hadis riwayat at-Tabarani).
4. “Laa Ilaaha Illallah” Adalah Dzikir Dan Perantara Doa
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah dzikir dan perantara doa. Dari Abu Sa’id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Musa berkata, “Wahai Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang akan aku berdzikir dan berdoa kepada-Mu dengannya.” Allah berfirman, “Wahai Musa, ucapkanlah ‘Laa Ilaha Illallah’.” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, seluruh hamba-Mu mengucapkan kalimat ini.” Allah berfirman, “Wahai Musa! Sekalianinya langit beserta apa yang ada di dalamnya dan bumi beserta apa yang ada di dalamnya, seluruhnya diletakkan di suatu timbangan, dan ‘Laa Ilaha Illallah’ diletakkan di timbangan yang lain, maka ‘Laa Ilaha Illallah’ akan lebih berat.” (HR. Ibnu Hibban, Hakim – Fathul Bari: 11/28).
5. “Laa Ilaaha Illallah” Dzikir Yang Menunda Kiamat
Kalimat ‘Laa Ilaaha Illallah’ menunda kiamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat selama masih ada orang yang menyebut ‘Laa Ilaaha Illallah’” (HR. Ibnu Hibban, – Ta’liqotul Hisan: 6809, Ash Shohihah: 3016).
6. Baca “Laa Ilaaha Illallah” 100 Kali Sehari, Ini Keutamaannya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan ‘Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lahu, Lahul Mulk, Wa Lahul Hamd; Wa Huwa ‘Ala Kulli Syai’in Qadir’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) dalam sehari seratus kali, itu sama pahalanya dengan membebaskan sepuluh hamba sahaya dan dituliskan untuknya seratus kebaikan, serta dihapuskan dari dirinya seratus kejelekan (dosa). Dzikir itu juga menjadi penjaga dirinya dari gangguan setan pada hari itu sampai sorenya. Dan tidak ada seorang pun yang datang membawa amal yang lebih baik daripada yang ia bawa, kecuali ada orang yang beramal lebih banyak daripada dirinya.”
Beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘Subhanallahi wa bihamdihi’ (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya) seratus kali sehari, dosa-dosanya akan terhapus walaupun sebanyak buih di lautan” (HR. Bukhari, no. 6403 dan Muslim, no. 2691).
Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan ‘Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lahu, Lahul Mulk, Wa Lahul Hamd; Wa Huwa ‘Ala Kulli Syai’in Qadir’ sepuluh kali, maka ia seperti orang yang telah memerdekakan empat jiwa dari anak keturunan Isma’il” (HR. Bukhari, no. 6404 dan Muslim, no. 2693).
Penutup
Demikianlah pembahasan exponesia.id mengenai khodam dzikir La Ilaha Illallah, kita telah menyingkap lapisan demi lapisan pengetahuan yang mengungkap kekuatan dan keagungan yang terkandung di dalam kalimat tauhid tersebut.
Namun, perlu diingat, tujuan utama zikir ini adalah mempererat hubungan kita dengan Sang Pencipta, bukan mencari atau mengejar kehadiran khodam.
Mengucapkan “La Ilaha Illallah” seharusnya melahirkan cinta dan ketakwaan dalam hati kita, serta pemahaman bahwa tidak ada yang layak disembah selain Allah.
Jika kita memahami dan mengamalkan ini dengan sebenar-benarnya, maka manfaat spiritual dan materi yang kita peroleh akan jauh lebih besar daripada sekedar kehadiran khodam.
Perjalanan kita dalam mengenal dan memahami khodam dzikir La Ilaha Illallah diharapkan dapat menambah kekayaan pengetahuan spiritual kita dan memperdalam pengalaman ibadah kita. Tetapi ingatlah, di balik segala hal, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa semakin mencintai dan tunduk kepada Allah.
Semoga dengan pembahasan dalam artikel ini, kita semua semakin memahami pentingnya khodam dzikir La Ilaha Illallah dalam kehidupan sehari-hari. Semoga keberkahan dan petunjuk-Nya selalu menyertai setiap langkah kita dalam menjalani kehidupan ini. Wallahu a’lam bish-shawab.