Exponesia.id – Mengenal Jenis Batu Bacan : Pengertian dan Ciri Secara Lengkap. Selamat datang di dunia pesona Batu Bacan, di mana keindahan dan misteri bertemu dalam bentuk permata. Dalam panduan komprehensif ini, kami akan menyelami dunia Mengenal Jenis Batu Bacan dengan mendalam, memberikan kalian wawasan, informasi, dan jawaban atas pertanyaan kalian. Mulai dari memahami makna dari permata-permata ini hingga menjelajahi beragam varietasnya, artikel ini akan menjadi sumber utama kalian.
Batu Bacan Adalah?
Batu bacan, yang juga dikenal sebagai batu gioknya Indonesia, merupakan salah satu batu yang sangat diminati, terutama saat tren batu akik sedang populer. Batu ini memiliki nama ilmiah Krisokola. Jenis batu bacan yang termahal sangat diminati oleh para pecinta batu akik.
Nama “bacan” diambil dari nama pulau tempat di mana batu ini diperjualbelikan, yaitu Pulau Bacan, yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Pada masa lalu, batu bacan memiliki peran penting sebagai batu perhiasan pada masa kesultanan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate.
Hingga saat ini, batu bacan masih banyak diperjualbelikan, dan jenis batu bacan yang termahal tetap menjadi buruan para kolektor. Peminatnya tidak pernah berkurang, bahkan jenis batu bacan yang termahal bisa dihargai hingga puluhan juta rupiah.
Ada beberapa variasi batu bacan yang memiliki nama berdasarkan tempat di mana mereka pertama kali ditemukan. Misalnya, Batu Bacan Doko berasal dari nama desa tempat pertama kali batu ini ditemukan, yaitu Desa Doko di Kepulauan Kasiruta, Halmahera, Maluku Utara. Batu ini memiliki warna yang khas, mulai dari hijau bening hingga gelap.
Selain itu, ada juga Batu Bacan Palamea, yang diambil dari nama desa tempat pertama kali batu ini ditemukan, yaitu Desa Palamea, Kepulauan Kasiruta. Batu Bacan Palamea memiliki warna hijau muda kebiruan. Komposisi kandungan kapur (Chrysocolla) di Bacan Palamea lebih banyak dibandingkan dengan Bacan Doko.
Mengenal Jenis Batu Bacan
Fenomena populeritas batu bacan telah menyebabkan munculnya banyak “kolektor amatir” yang kurang memahami batu tersebut. Para kolektor amatir ini sering dimanfaatkan oleh penjual batu dengan membuat standar batu bacan mereka sendiri untuk meningkatkan harganya, termasuk mengklaim berbagai “manfaat” dan “kegunaan” dari batu tersebut yang sebenarnya tidak ada.
Banyak dari para kolektor amatir ini tertipu oleh janji bahwa batu yang mereka beli akan menjadi sangat berharga jika dijual kembali. Namun, tanpa mempertimbangkan untung dan rugi, serta kenaikan harga saat dijual kembali, batu bacan bukanlah pilihan yang bijak.
Dengan demikian, berikut ini adalah 5 jenis batu bacan yang perlu Anda kenal dengan baik:
1. Batu Bacan Doko
Dari kelima jenis batu bacan yang ada, Batu Bacan Doko adalah yang paling terkenal dan diminati. Nama “Doko” berasal dari tempat pertama kali batu ini ditemukan, yaitu di kampung Doko di pulau Kasiruta, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Batu ini juga sering disebut sebagai batu cincau karena ciri khas warnanya.
Batu Bacan Doko memiliki beragam warna dan motif. Ada yang memiliki warna hijau pekat dengan motif hitam di sekelilingnya, dan ada yang lebih didominasi oleh motif hitam yang menutupi warna hijaunya. Di antara keduanya, yang paling diminati adalah batu bacan dengan motif hitam pekat. Keberpopularitasannya disebabkan oleh kombinasi warna hijaunya yang belum matang dan dominasi warna hitam pekat, sehingga harganya relatif terjangkau.
Batu Bacan Doko yang belum matang memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan warna hijaunya. Ketika sudah matang, motif hitam pekat ini menjadi sangat indah saat terkena cahaya, terutama dengan paduan warna hijaunya.
Saat ini, Batu Bacan Doko semakin sulit ditemukan karena habisnya sumber daya alam di lokasi asalnya, akibat aktivitas penambangan yang tidak berkelanjutan dan tidak memperhatikan keseimbangan alam.
2. Batu Bacan Palamea
Salah satu jenis batu bacan lainnya adalah Bacan Palamea. Perbedaan yang paling mencolok antara Bacan Palamea dengan Bacan Doko adalah warnanya yang sangat kentara. Bacan Doko memiliki warna hijau yang pekat dengan motif hitam, sedangkan Bacan Palamea memiliki warna yang lebih padat dan cenderung berwarna biru daripada hijau.
Warna biru ini dipengaruhi oleh daerah di sekitar tempat ditemukannya batu ini, yaitu kampung Palamea di pulau Kasiruta, yang memiliki batuan dengan kandungan kapur. Nama “Palamea” diambil dari nama desa asal batu ini untuk membedakannya dari jenis batu bacan lainnya.
Bacan Palamea termasuk jenis batu bacan yang memerlukan waktu lama untuk mencapai kematangan, sehingga popularitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan Bacan Doko. Tidak semua bagian dari sebuah bongkahan Bacan Palamea dapat dijadikan batu perhiasan.
Beberapa bagian batu tersebut mengandung lebih banyak kapur daripada mineral, sehingga rentan rusak dan memiliki sedikit nilai. Inilah yang membuat proses pematangan Bacan Palamea memerlukan waktu yang lebih lama daripada Bacan Doko. Bahkan setelah menjadi kristal, Bacan Palamea tetap terlihat kurang menarik jika dibandingkan dengan Bacan Doko. Oleh karena itu, harga Bacan Palamea cenderung lebih terjangkau.
3. Batu Bacan Obi
Batu Bacan Obi diberi nama berdasarkan lokasi penemuannya di kepulauan Obi, Halmahera Selatan. Meskipun disebut sebagai Batu Bacan, sebenarnya batu ini berbeda secara signifikan dari batu bacan dalam hal warna dan komposisi batunya. Bacan Obi sebetulnya adalah jenis batu karneol yang memiliki ciri khas warna merah kecoklatan. Nama “Bacan Obi” lebih dikenal karena tempat ditemukannya batu ini, bukan karena kesamaannya dengan batu bacan.
Batu karneol memiliki tingkat kekerasan antara 6,5 hingga 7 dalam skala Mohs, yang jauh lebih tinggi daripada Batu Bacan Doko dan Palamea. Tingkat kekerasan ini membuat Bacan Obi tahan terhadap tekanan dan tidak mudah rusak. Meskipun warnanya dominan merah tua, beberapa varian Bacan Obi juga dapat ditemukan dalam warna kuning dan biru.
Warna Bacan Obi setelah mencapai kematangan dan berubah menjadi kristal tidak seindah Batu Bacan Doko atau Palamea, sehingga harganya tidak terlalu tinggi. Meskipun tidak dapat mengalami perubahan warna, Bacan Obi tetap diminati karena tingkat kekerasan yang membuatnya tahan lama dan kuat.
4. Batu Bacan Halmahera
Awalnya, Batu Bacan Halmahera digolongkan sebagai jenis Bacan Doko. Namun, jika kita melihat karakteristik, ciri-ciri, dan asal-usulnya, akhirnya batu ini mendapatkan nama tersendiri untuk membedakannya. Batu ini berasal dari daerah gugusan pulau Loloda di Halmahera Utara. Mengapa tidak dinamakan Batu Bacan Loloda, kami tidak begitu yakin.
Batu Bacan Halmahera memiliki ciri-ciri yang hampir serupa dengan Batu Bacan Doko dan Bacan Palamea. Dapat dikatakan bahwa batu ini merupakan perpaduan antara kedua jenis Batu Bacan tersebut. Bacan Halmahera memiliki warna hijau muda yang cerah dan berkilau ketika terkena cahaya.
Batu ini juga memiliki pola serat yang mirip dengan Bacan Doko, tetapi dengan warna yang lebih muda dan cenderung ke arah coklat keemasan. Meskipun warna dominan adalah hijau muda, terdapat beberapa Batu Bacan Halmahera dengan warna hijau tua yang tetap memiliki ciri khas pola serat coklat keemasan.
5. Batu Bacan Pancawarna
Batu Bacan Pancawarna mendapat namanya berdasarkan ciri khasnya yang memiliki berbagai varian warna. Nama “Pancawarna” berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya “lima warna.” Batu ini, yang juga dikenal sebagai Bacan Kembang atau Bacan Fosil, memiliki beragam corak warna dalam satu batu, dengan warna dasar biasanya berupa hijau tua atau coklat.
Variasi warna yang beragam ini menjadikan batu ini unik, karena setiap batu memiliki corak warna yang berbeda dan tidak serupa satu sama lain. Selain di Halmahera, Batu Bacan Pancawarna juga dapat ditemukan di daerah Bengkulu, Garut, dan Purbalingga.
Tips Membeli Batu Bacan
Membeli batu bacan memang memerlukan perhatian khusus agar kalian dapat memilih yang berkualitas baik. Berikut beberapa tips yang dapat kalian gunakan saat membeli batu bacan:
1. Perhatikan Kondisi Batu
Pastikan batu bacan yang akan kalian beli baik itu yang sudah diproses menjadi perhiasan atau masih dalam bentuk bongkahan, dipajang dalam keadaan kering. Batu yang basah dapat menyembunyikan karakteristik dan warna asli batu tersebut. Batu bacan yang kering memudahkan kalian untuk melihat warna dan pola batu dengan lebih jelas.
Selain itu, ini juga membantu kalian menilai kualitas batu, karena bagian-bagian yang mengalami kerusakan atau terkikis dapat terlihat dengan lebih baik. Batu dengan banyak bagian yang terkikis biasanya memiliki kualitas yang kurang baik.
2. Periksa Warna dengan Teliti
Setelah kalian mengamati batu bacan dalam keadaan kering, pastikan warnanya jelas dan menarik. Sebagai contoh, batu bacan doko sering memiliki warna hijau tua yang indah dan berkilau saat terkena cahaya. Hindari batu bacan yang memiliki warna putih yang terlalu dominan, karena ini menunjukkan bahwa batu tersebut memiliki kandungan kapur yang berlebihan dan kualitas yang kurang baik.
Gunakan senter khusus batu untuk memeriksa detail dalam batu, dan pastikan tidak ada bagian yang tidak mulus atau retak di dalamnya, karena hal ini dapat menyebabkan batu pecah jika terjatuh atau terkena benturan.
3. Perhatikan Berat Batu
Ketika kalian memiliki beberapa pilihan batu bacan dengan ukuran yang sama, perhatikan beratnya. Batu bacan yang sudah matang cenderung lebih berat daripada yang belum matang. Jadi, jika kalian memiliki beberapa batu bacan dengan ukuran yang serupa, pilih yang paling berat, karena ini mungkin mengandalkan kualitas yang lebih baik.
4. Pilih Toko yang Terpercaya
Pilih toko perhiasan yang memiliki reputasi baik, dan jika mungkin, yang menyediakan sertifikat untuk batu bacan yang dijual. Hindari membeli batu bacan dari toko perhiasan yang tidak memberikan kepercayaan, terutama yang berlokasi di pinggir jalan.
Batu bacan yang dijual di tempat-tempat seperti itu biasanya memiliki kualitas yang rendah dan cocok hanya sebagai hiasan, suvenir, atau oleh-oleh. Mereka tidak cocok untuk dikoleksi, dan kemungkinan besar sulit untuk dijual kembali.
BACA JUGA :
- Khasiat dan Manfaat Batu Bacan Doko : Secara Lengkap
- Cara Hilangkan Warna Hitam pada Batu Bacan Doko : Lengkap
- Membedakan Batu Bacan Asli dan Palsu : Tips Lengkap
Penutup
Mengenal Jenis Batu Bacan adalah langkah pertama yang penting dalam memahami keunikan dan keindahan batu ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam, kita dapat lebih menghargai keindahan alam dan keajaiban alam semesta yang termanifestasi dalam batu bacan.
Semoga artikel dari empatpilar.com ini telah memberikan wawasan yang bermanfaat dalam mengenal beragam jenis batu bacan. Jika kalian tertarik untuk menjelajahi lebih lanjut tentang dunia batu permata, jangan ragu untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan dengan sesama pecinta batu mulia. Selamat mengeksplorasi keindahan batu bacan dan selamat menemukan batu bacan yang sempurna sesuai dengan selera kalian!