Exponesia.id – Mengenal Kota Seiwun Di Yaman : Semua Keindahannya. Selamat datang di dunia memukau Mengenal Kota Seiwun Di Yaman, permata tersembunyi yang terletak di tengah-tengah Yemen. Kota kuno ini memiliki campuran yang memukau antara sejarah, budaya, dan keindahan alam yang pasti akan membuat kalian terpesona. Dalam artikel ini, kami akan membawa kalian dalam perjalanan melalui jalan-jalan dan landmark yang mempesona di Mengenal Kota Seiwun Di Yaman, mencerahkan pesonanya yang unik dan penting.
Mengenal Kota Seiwun Di Yaman
Seiwun, adalah daerah lembah terbesar di Hadramaut, terletak di sebelah barat, sekitar 12 mil dari kota Shibam dan 22 mil di sebelah timur kota Tarim. Dikisahkan bahwa kota ini pernah menjadi persinggahan bagi para pelancong yang selalu mampir dan beristirahat di satu-satunya kedai kopi di wilayah yang masih sunyi tersebut. Tempat kopi itu dikelola oleh seorang wanita bernama Seiwun. Seiring berjalannya waktu dan semakin ramainya wilayah tersebut, penduduk setempat memberi nama Kota Seiwun sebagai penghormatan atas kebaikan wanita tersebut.
Kota Seiwun pertama kali dicatat dalam sejarah pada abad ke-4 Masehi. Hal ini tertera pada batu prasasti yang diyakini dibuat pada masa pemerintahan Raja Dhammar Ali Yahbar (abad ke-4 M), yang merupakan salah satu raja Saba yang menguasai Saba, Dzi-Raidhan, Hadramaut, dan Yamanat.
Pada prasasti itu disebutkan bahwa pasukan kerajaan telah mencapai lembah Hadramaut dan menaklukkan Shibam, Rathaghtam, Seiwun, Muraimah, Arahil, dan Tarim. Mereka juga menghancurkan 60.000 pohon anggur. Prasasti ini memberikan bukti bahwa Seiwun telah ada sejak abad ke-4 Masehi. Kota ini sebelumnya memiliki sebuah benteng, menunjukkan bahwa Seiwun sudah ada jauh sebelum peristiwa tersebut. Meskipun pohon-pohon anggur ribuan dihancurkan oleh pasukan Saba, pada masa lalu, kota Seiwun memiliki ekonomi yang kuat berkat kebun-kebun anggur yang luas. Namun, sekarang kota Seiwun telah tandus.
Pada masa Sahabat Nabi, Seiwun hanya dikenal sebagai desa terpencil yang merupakan cabang dari Kota Tarim. Hal ini berubah selama pemerintahan Bani Umayyah. Pada tahun 129 H, pemerintahan kota Seiwun menjadi cabang dari kota Shibam, yang saat itu menjadi ibu kota Abakhiyyin.
Selama sejarahnya, kota Seiwun mengalami beberapa pergantian pemerintahan. Pada tahun 593, Seiwun menjadi pusat pemerintahan Bani Harithah. Kemudian, pada tahun 922 H, kota ini menjadi ibu kota pemerintahan Badr Abu Thuwairiq (922 H – 977 H). Pada masa itu, perkotaan juga merambah ke kota barat Ain Ba Ma’bad dan kota timur Dhafar di wilayah Seiwun.
Pada abad ke-19, dinasti Yafi berhasil menguasai beberapa kota di Hadramaut. Dinasti al-Kathiri kemudian menguasai kota Seiwun dan menjadikannya ibu kota kerajaan pada tahun 1273 H. Mereka membangun sebuah benteng yang dikenal dengan nama al-Weil, yang berisi Istana Sultan (Qashr) dan Istana ats-Tsaurah sebagai kediaman Sultan al-Kathiri, yaitu Ghalib bin Mukhsin al-Kathiri.
Setelah jatuhnya kolonialisme Inggris, dinasti al-Kathiri pun berakhir, dan Seiwun menjadi kotamadya kelima di bagian utara provinsi Hadramaut.
Sejak abad ke-7, Seiwun mengalami perkembangan pesat. Dari sebuah desa terpencil yang tidak dikenal, kini menjadi kota yang ramai. Pada masa pemerintahan Badr Abu Thuwairiq pada tahun 922 H, berbagai bangunan megah dan benteng perbatasan didirikan di sekitarnya. Benteng perbatasan ini membentang dari Suhail hingga Benteng Duweil dan berbelok ke seberang kuburan (sekarang) ke arah barat hingga gunung al-Qibali. Gerbang kota yang dikenal sebagai ‘as-Siddah’ terletak di depan rumah sakit pemerintah (sekarang). Benteng ini bertahan hingga tahun 1347 H.
Kota Seiwun memiliki keunggulan dibandingkan dengan kota-kota lain di Hadramaut, terutama karena posisinya di tengah lembah Hadramaut, di antara kota Shibam dan Tarim. Kota ini juga memiliki iklim sedang, bahkan pada musim kemarau, suhu malamnya juga cukup nyaman. Selain itu, kota ini memiliki ukuran yang besar dan masih memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut, itulah mengapa Seiwun juga disebut sebagai at-Tawilah.
Saat ini, Seiwun telah menjadi lebih modern. Sebuah bandara telah dibangun di kota ini sebagai tempat pendaratan pesawat milik maskapai Yaman. Kota ini juga memiliki pasar besar yang selalu ramai, menarik pengunjung dari Seiwun dan daerah sekitarnya seperti desa Maryamah, Bur Atsariyah, Urudh Syuqair, dan Hauthah Sulthanah. Seiwun juga memiliki tiga pasar di pusat kota yang selalu ramai. Rumah sakit terbesar di Hadramaut juga terletak di kota ini, dilengkapi dengan apotek.
Seiwun memiliki banyak masjid, total ada 60 masjid. Yang paling terkenal di antaranya adalah Masjid Riyadh, Masjid Thoha, dan Masjid Jami’ Seiwun.
Di antara ulama terkenal Seiwun adalah Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Habib Tah bin Umar as-Shafi Assegaf, Habib Muhammad bin Hadi Assegaf, Habib Segaf bin Muhammad Assegaf, Habib Umar bin Segaf Assegaf, Habib Abdulqadir bin Qutban, Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf (Jeddah), Syekh Umar bin Abdullah Bamakhramah, dan banyak lainnya.
Wisata di Yaman yang Tak Boleh Dilewatkan
Negara Yaman, terletak di ujung selatan Jazirah Arab, telah menghadapi berbagai tantangan selama beberapa dekade terakhir, termasuk masalah kemiskinan, korupsi, pemberontakan al Qaeda dan Houthi, serta epidemi kolera. Namun, di tengah semua masalah ini, Yaman memiliki keindahan dan daya tarik yang patut untuk dijelajahi.
Berikut adalah beberapa tempat menarik dan estetik di Yaman yang sebaiknya Anda kunjungi:
1. Pulau Socotra
Pulau Socotra terletak sangat terpencil di Selat Guardarfaui dan Laut Arab. Keunikan pulau ini terletak pada keanekaragaman hayatinya, dengan spesies-spesies langka seperti pohon darah naga, mawar gurun merah muda, dan kemenyan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Pantainya juga menawarkan pasir putih yang lembut dan pemandangan alam yang menakjubkan.
2. Sana’a
Sana’a adalah ibu kota Yaman dan salah satu ibu kota tertinggi di dunia, berada pada ketinggian 2.300 meter. Kota tua Sana’a memiliki arsitektur yang unik dan indah, termasuk masjid-masjid, bangunan bertingkat, dan tempat pemandian yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Keindahan arsitektur tradisional Yaman dapat ditemukan di sini.
3. Masjid Al Saleh
Masjid Al Saleh merupakan masjid terbesar di Yaman, dengan arsitektur yang mencampur gaya Yaman tradisional dan elemen-elemen Islam modern yang memukau. Masjid ini dibuka untuk umum pada tahun 2008 dan menawarkan pengunjung pengalaman spiritual yang luar biasa. Siapa pun diperbolehkan untuk masuk dan mengagumi keindahan arsitekturnya.
4. Kawkaban
Kota bersejarah Kawkaban terletak di puncak bukit di bagian barat laut Yaman. Keindahan alam dan megahnya masjid di kota ini menjadikannya tujuan favorit para wisatawan. Sayangnya, perang yang melanda Yaman telah menyebabkan kehancuran di kota ini. Namun, harapan dan semangat pemulihan telah muncul di antara masyarakat setempat. Mereka bersatu untuk membangun kembali Kawkaban yang terletak di ketinggian 3.000 meter tersebut. Ini adalah bukti ketangguhan dan tekad mereka untuk menghidupkan kembali keindahan dan warisan bersejarah kota ini.
5. Dar al Hajar
Mengunjungi istana Dar al Hajar adalah seperti masuk ke dalam dunia fantasi. Bangunan ini terletak sekitar 15 kilometer dari kota Sana’a dan dibangun oleh Yahya Muhammad Hamid ed-Di pada tahun 1930. Saat ini, bekas istana ini telah diubah menjadi museum yang memukau. Gaya arsitekturnya, baik interior maupun eksterior, benar-benar mengesankan. Wisatawan dapat menjelajahi kekayaan sejarah dan budaya Yaman di tempat yang memikat ini.
6. Jabal Haraz
Nama Jabal Haraz mengacu pada pemukiman abad pertengahan yang dibangun di atas pegunungan Haraz. Rumah-rumah penduduknya dibangun seperti benteng-benteng kecil. Ini adalah salah satu pemukiman yang indah di Yaman yang tidak boleh dilewatkan. Namun, mengingat situasi saat ini di Yaman, wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini harus memperoleh izin terlebih dahulu. Meskipun demikian, kecantikan alam dan arsitektur tradisionalnya tetap memikat.
7. Seiyun
Kawasan Seiyun terkenal dengan sejarahnya yang kaya. Salah satu objek wisata populer di sini adalah Istana Sultan Agung. Istana ini dibangun pada tahun 1920 dan pernah menjadi tempat kediaman Sultan Kathiri. Saat ini, istana ini telah diubah menjadi museum yang memamerkan warisan sejarah yang berharga. Mengunjungi Seiyun akan membawa Anda kembali ke masa lalu yang kaya dan memukau dari Yaman.
Penutup
Memang, banyak dari kita mungkin belum familiar dengan nama Seiwun di peta dunia. Namun, kota ini memiliki banyak hal yang menarik untuk ditawarkan, mulai dari kekayaan budaya, sejarah, hingga keindahan alamnya. Kota Seiwun di Yaman bukan hanya sekedar sebuah nama di peta, tetapi sebuah representasi dari keanekaragaman dan ketangguhan masyarakat Yaman dalam melestarikan warisan mereka di tengah tantangan yang ada.
Dengan mengenal lebih dekat Seiwun, kita seolah diajak untuk memahami sebuah segmen dari keragaman dan kekayaan budaya Yaman. Semoga dengan lebih mengenal Kota Seiwun, kita bisa memperluas wawasan dan memahami bahwa dunia ini penuh dengan keindahan yang menunggu untuk dijelajahi.
Itu saja ya uraian secara lengkap yang bisa exponesia.id bahas buat kalian mengenai Mengenal Kota Seiwun Di Yaman. Semoga bermanfaat