Exponesia.id – Pengertian Hizib Sakron : Bacaan, Khasiat dan Cara Mengamalkannya. Pernahkah Anda mendengar tentang Pengertian Hizib Sakron? Praktik mistis ini telah dibungkus dalam misteri selama berabad-abad, memikat rasa ingin tahu mereka yang mencari pencerahan spiritual. Dalam artikel ini, kita akan melakukan perjalanan untuk mengungkap makna dan signifikansi Pengertian Hizib Sakron.
Mari kita mendalami sejarahnya, menjelajahi peranannya dalam dunia modern, dan menjawab beberapa pertanyaan umum seputar topik yang menarik ini.
Pengertian Hizib Sakron
Hizib Sakron adalah sebuah rangkaian dzikir dan doa yang dirangkai berdasarkan ayat Al Qur’an dan hadis. Hizib ini disusun oleh Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran. Nama “sakron” dalam hizib ini merujuk pada salah satu gelar Habib Ali, yakni “As-Sakran” yang artinya “mabuk.”
Namun, penting untuk dicatat bahwa gelar “sakran” ini tidak merujuk pada kecenderungan beliau terhadap minuman keras atau mabuk-mabukan. Sebaliknya, gelar ini mencerminkan tingkat cinta dan kehambaan Habib Ali terhadap Allah yang begitu dalam, sehingga membuatnya seakan “mabuk” dalam cinta kepada-Nya. Habib Ali adalah seorang wali Allah yang terkenal karena kecintaannya kepada Tuhan.
Cintanya yang mendalam kepada Allah membuatnya merasa “mabuk” dalam kasih dan kehadiran-Nya. Habib Ali juga dikenal sebagai seorang wali yang memiliki berbagai karomah dan keutamaan. Sebagai seorang ulama, dia memiliki pengetahuan agama yang mendalam, dan dengan izin Allah, dia termasuk dalam golongan orang-orang shaleh.
Selain itu, sebagai seorang yang bergelar “Habib,” Habib Ali adalah salah satu keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Itulah gambaran singkat tentang pengertian dan asal-usul Hizib Sakron ini.
Bacaan Hizib Sakron
Bacaan Hizib Sakron dalam , latin, dan artinya adalah sebagai berikut :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّهُمَّ إِنِّى أَحْتَطْتُ بِدَرْبِ اللهِ, طُولُهُ مَاشَاءَ اللهُ, قُفْلُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ, صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, سَقْفُهُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ,
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alloohumma inni ahtath-tu bidarkillaah, thuuluhuu maa syaa-Allooh, qufluhuu laa ilaaha illallooh, baabuhuu muhammadur-rasuulullooh shallalloohu ‘alaihi wasallam, saqfuhuu laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah! Sungguh aku mengelilingi (rumahku) dengan penjagaan Allah. Panjangnya ‘Maa syaa-Allah’ (sesuatu yang dikehendaki Allah). Kuncinya ‘Laa ilaaha illallooh’ (tiada tuhan selain Allah). Pintunya ‘Muhammadur-rasuulullah, shallallahu ‘alaihi wasallam’ (Mu-hammad adalah utusan Allah SWT). Atapnya ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhim’ (tiada daya dan tiada kekuatan selain dengan pertolongan Allah Yang maha Tinggi lagi Maha Agung).
أَحاط بِنَا مِنْ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ .مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ. (3x)
Ahaatha binaa min Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim, maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinas-shiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaalliin. (Dibaca 3x)
Artinya:
Semoga Allah melindungi kami dengan perantaraan (bacaan surat al-Fatihah), “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ, وَ لاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضَ, وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatun walaa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wamaa fil ardhi, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
بِنَا اسْتَدَارَتْ كَمَا اسْتَدَارَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِمَدِيْنَةِ الرَّسُولِ بِلاَ خَنْدَقٍ وَلاَ سُوْرٍ, مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُورٍ, وَحَذَرٍ مَحْذُورٍ, وَ مِنْ جَمِيْعِ الشُّرُورِ, تَتَرَّسْنَا بِاللهِ (3×) مِنْ عَدُوِّنَا وَعَدُوِّ الله, مِنْ سَاقِ عَرْشِ اللهِ, إِلَى قَاعِ أَرْضِ الله, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, عَزِيْمَتُهُ لاَ تَنْشَقُّ بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, صَنْعَتُهُ لاَ تَنْقَطِعُ بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Binastadaarat kamastadaaratil malaa-ikatu bi madiinatir-rasuuli bilaa khandaqin walaa suurin, min kulli qadarin maqduurin, wahadzarin mahdzuurin. wamin jamii’is-syuruur. Tatarrasnaa billaahi (dibaca 3x).
Min ‘aduwwinaa wa’aduw-willaah, min saaqi ‘arsyillaah, ilaa qaa’i ardhillaah, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.
‘Aziimatuhuu laa tansyaqqu bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Shan’atuhuu laa tanfa’u bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.
Artinya:
Kami terlindungi, sebagaimana para malaikat yang melindungi kota Rasulullah (Madinah) denghan tanpa parit dan benteng, dari setiap kekuatan yang ditentukan, dari kewaspadaan yang perlu diwas-padai, dari semua keburukan.
Kami hanya berperisaikan dengan Allah. Dari musuh kami dan musuh Allah, dari penjaga ‘arasy-nya Allah, ke dasar bawah bumi Allah, berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.
Jimatnya tidak retak, berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’. Pekerjaannya tidak terputus berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.
اَللَّهُمَّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِى بِسُوءٍ مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ وَالْوُحُوشِ مِنْ بَشَرٍ أَوْشَيْطَانٍ أَوْسُلْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ, فَارْدُدْ نَظَرَهُمْ فِى انْتِكَاسٍ, وَقُلُوبِهِمْ فِى وَسْوَاسٍ, وَ أَيْدِيْهِمْ فِى إِفْلاَسٍ, وَأَوْبِقْهُمْ مِنَ الرِّجْلِ إِلَى الرَّأْسِ, لاَ فِى سَهْلٍ يَجْدَعُ, وَلاَ فِى جَبَلٍ يَطْلَعُ, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَAllahumma in ahadun araadanii bisuu-in minal jinni wal insi wal wuhuusyi, min basyarin au syaithaanin au sulthaanin au waswaasin, fardud nazharahum fintikaasin, waquluubuhum fii waswaasin, wa aidiyahum fii iflasin, wa aubiqhum minar-rijli ilar-ra’si, laa fii sahlin yajda’u, walaa fii jabalin yathla’u, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Washallalloohu ‘alaa sayyidinaa muham-madin wa aalihii washahbihii wasallam.
Artinya:
Ya Allah! Jika seseorang ingin berbuat jahat kepadaku, baik dari kalangan jin, manusia, maupun binatang buas, baik dari manusia, syetan, penguasa (zhalim), maupun bisikan jahat, maka kembalikan pandangan (pikiran) mereka dalam keadaan terjung-kir, hati mereka dalam keragu-raguan, tangan-tangan mereka dalam keadaan gagal (tak bisa berbuat banyak), hancurkan mereka dari kaki sampai kepalanya, tak mampu memotong (mengalahkan) di tanah datar dan tidak mampu memanjat di gunung, berkat beratus-ratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.
Khasiat Hizib Sakron
Setelah mengetahui Pengertian Hizib Sakron dan bacaannya, selanjutnya meskipun merupakan salah satu hizib yang mudah diamalkan, hizib ini memiliki berbagai manfaat yang signifikan dan dapat membantu kalian dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat dari hizib ini adalah:
1. Perlindungan dari Mahluk Gaib
Bagi kalian yang saat ini diganggu oleh jin dan makhluk gaib lainnya, hizib ini sangat cocok untuk diamalkan dan dipelihara. Hizib ini, insya Allah, mampu memberikan perlindungan dari berbagai gangguan gaib, apa pun bentuknya.
2. Pengobatan untuk Mereka yang Tersantet
Selain itu, hizib ini juga memiliki kemampuan untuk menangkal santet yang mungkin dilakukan oleh orang yang benci atau dengki terhadap kalian, baik itu santet biasa maupun santet teluh. Tanpa memandang seberapa kuat santet tersebut, hizib ini, insya Allah, dapat menangkalnya dan bahkan membalikkan efek santet tersebut kepada pengirimnya.
3. Kemudahan dalam Urusan Kehidupan
Hizib ini juga dapat memudahkan dan membantu kalian mengatasi berbagai masalah sehari-hari. Contohnya, jika kalian seorang pengusaha yang sedang menghadapi kesulitan finansial, hizib ini sangat sesuai untuk diamalkan. Atau jika kalian adalah seorang pemimpin di suatu daerah yang dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan, hizib ini dapat menjadi salah satu upaya kalian untuk menghadapinya.
4. Peningkatan Karisma dan Kewibawaan
Hizib ini juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan karisma dan kewibawaan seseorang. Oleh karena itu, hizib ini sangat cocok untuk diamalkan oleh guru, penceramah, pemimpin, pengusaha, dan berbagai profesi lain yang memerlukan kewibawaan dan karisma.
Tata Cara Pengamalan Hizib Sakron
Agar dapat meraih khasiat yang diinginkan dari Hizib Sakron, perlu diikuti tata cara pengamalan yang benar dan sesuai panduan. Berikut adalah langkah-langkah dalam pengamalan Hizib Sakron:
- Pertama:
Bacalah Hizib ini setelah menyelesaikan shalat isya. Hal ini penting untuk menciptakan kesucian dan ketenangan dalam diri sebelum memulai pengamalan.- Kedua:
Sebelum membaca Hizib Sakron, lakukanlah tawassul (memohon syafaat) kepada Rasulullah SAW, Nabi Ilyas, Syaikh Maulana Ilyas, dan Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran. Tawassul adalah suatu bentuk doa yang diajukan melalui perantaraan mereka yang dihormati dalam agama.- Ketiga:
Bacalah Hizib Sakron sebanyak tiga kali secara hati-hati dan dengan khusyuk. Selama membacanya, cobalah untuk merenungkan makna dan tujuan dari Hizib ini.- Keempat:
Setelah selesai membaca Hizib Sakron, lakukanlah tindakan simbolis dengan menaburkan sedikit garam di sekitar rumah kalian. Ini mungkin melambangkan perlindungan dan keberkahan yang kalian harapkan dapat dirasakan dalam lingkungan rumah kalian.
Penting untuk diingat bahwa pengamalan Hizib Sakron harus dilakukan dengan niat yang tulus dan kepercayaan yang kuat. Selain itu, selalu penting untuk berkonsultasi dengan seorang ulama atau tokoh agama yang berpengetahuan sebelum memulai pengamalan Hizib Sakron atau praktik spiritual lainnya.
Penutup
Salah satu ciri khas dari Hizib Sakron adalah penggunaan ayat-ayat suci dan doa-doa yang secara khusus dipilih karena memiliki daya spiritual yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan Hizib Sakron haruslah dijalani dengan niat yang baik dan tulus, serta dengan keyakinan yang kuat pada kekuatan yang ada di baliknya.
Dalam penutupan, Pengertian Hizib Sakron adalah alat spiritual yang memiliki kekuatan unik dalam tradisi keagamaan dan spiritual. Dengan pemahaman yang benar dan penggunaan yang baik, Hizib Sakron dapat menjadi sumber kekuatan dan perlindungan bagi individu. Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan Hizib Sakron tidak hanya terletak pada teks itu sendiri, tetapi juga pada niat dan keyakinan seseorang dalam menggunakannya.
Itu saja pembahasan yang bisa exponesia.id bahas mengenai Pengertian Hizib Sakron. Semoga bermanfaat Amin.