Penyebab AC Mati Hidup Sendiri

Penyebab AC Mati Hidup Sendiri : dan Solusinya

Posted on

Exponesia.id – Penyebab AC Mati Hidup Sendiri : dan Solusinya. Apakah Anda pernah mengalami AC di rumah atau kantor yang mati hidup sendiri tanpa sebab yang jelas? Fenomena ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan perangkat elektronik Anda. Penyebab AC mati hidup sendiri bisa sangat beragam, mulai dari masalah teknis hingga gangguan listrik.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam berbagai faktor yang dapat menyebabkan AC Anda berperilaku aneh, serta solusi yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Mari kita telusuri penyebab-penyebab utama yang mungkin membuat AC Anda mati hidup sendiri dan bagaimana cara mengatasinya untuk memastikan kenyamanan optimal di ruang Anda.

Penyebab AC Mati Hidup Sendiri

AC yang tidak dingin merupakan gangguan klasik yang sering menimbulkan kepanikan. Kendati demikian, bukan hanya perkara tersebut yang membutuhkan penanganan serius. Gejala kerusakan lainnya seperti AC mati hidup sendiri setelah dicuci maupun sebelum dicuci juga tidak boleh disepelekan. Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab AC mati hidup sendiri adalah sebagai berikut:

1. Kerusakan Thermistor pada AC

Kata “thermistor” berasal dari gabungan dua kata, yaitu “termometer” dan “resistor.” Thermistor adalah salah satu komponen paling penting yang mendukung kinerja AC. Komponen ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu ruangan ketika AC dinyalakan.

Ada dua jenis thermistor yang terdapat pada AC: model tunggal yang langsung menempel pada evaporator dan model ganda yang berfungsi sebagai pengatur suhu dan aliran udara.

Saat AC dinyalakan hingga suhu ruangan mencapai pengaturan yang diinginkan, thermistor akan mengirim sinyal ke modul Printed Circuit Board (PCB) untuk memutus aliran listrik ke unit indoor AC. Hal ini membuat kompresor beristirahat selama beberapa menit. Ketika suhu ruangan mulai naik, thermistor akan kembali mengirim sinyal ke modul PCB agar aliran listrik tersambung kembali dan kompresor kembali bekerja.

Kerusakan pada thermistor dapat menyebabkan AC mati dan hidup sendiri karena kontrol suhu menjadi tidak stabil.

2. Masalah Tombol Power pada AC

AC tidak hanya bisa dinyalakan melalui remote, tetapi juga melalui tombol power yang terletak di bagian dalam unit indoor. Masalah AC yang mati dan hidup sendiri setelah dicuci bisa disebabkan oleh tombol power yang terjepit oleh penutup unit indoor. Jika ini terjadi pada AC Anda, periksa kondisi tombol power unit indoor untuk memastikan posisinya sudah benar.

3. Tekanan Freon Kurang

Setiap AC membutuhkan tekanan freon yang berbeda-beda, tergantung pada kapasitas PK dan jenis freon yang digunakan. Standar tekanan untuk AC 1 PK adalah sekitar 80 psi untuk freon R22, 140 psi untuk freon R410A dan R32, serta 200 psi untuk freon R290.

Tekanan freon dapat berkurang akibat usia AC yang sudah tua, kebocoran, atau sambungan pipa yang tidak terpasang dengan baik. Selain membuat ruangan tidak dingin, penurunan tekanan freon juga dapat menyebabkan AC mati dan hidup sendiri.

4. Kerusakan Modul PCB pada AC

Kerusakan pada modul PCB AC dapat dideteksi menggunakan multitester. Penyebab utama kerusakan modul PCB biasanya adalah ketidakstabilan aliran listrik pada AC. Oleh karena itu, sebaiknya AC dilengkapi dengan perangkat stabilizer untuk menjaga kestabilan suplai listrik. Selain ketidakstabilan listrik, gangguan lain seperti korsleting dan paparan air saat mencuci AC juga bisa merusak modul PCB.

5. Timer pada Unit Indoor AC Sedang Aktif

AC yang mati dan hidup sendiri tidak selalu disebabkan oleh kerusakan, tetapi bisa juga karena kesalahan dalam penggunaan remote AC. Jika timer otomatis sudah aktif, pengoperasian AC akan diatur secara otomatis sesuai waktu yang tertera pada remote. Meskipun fitur ini bermanfaat untuk mengontrol durasi penggunaan AC, banyak orang yang tidak memanfaatkannya dengan maksimal. Akibatnya, timer yang tidak sengaja diaktifkan saat menekan tombol remote membuat AC mati dan hidup secara otomatis tanpa disadari.

6. Masalah pada Kondensor AC

Masalah pada kondensor AC juga sering menjadi penyebab AC mati dan hidup sendiri. Kondensor berfungsi mendinginkan udara panas dari dalam ruangan lalu mengalirkannya kembali agar suhu ruangan menjadi dingin. Karena posisinya berada di luar (unit outdoor), kondensor rentan kotor, terutama jika tidak dibersihkan secara rutin. Debu dan kotoran yang terakumulasi pada kondensor dapat mengganggu fungsinya, sehingga AC bisa mati dan hidup sendiri.

Cara Mengatasi AC Mati Hidup Sendiri

Setelah mengetahui Penyebab AC Mati Hidup Sendiri, nah selanjutnya masalah AC mati hidup sendiri memang sangat menjengkelkan karena kemampuan AC mendinginkan ruangan jadi terganggu. Namun, Anda tak perlu terlalu resah saat menghadapi masalah tersebut. Beberapa cara berikut ini bisa Anda lakukan supaya AC kembali berfungsi normal:

1. Memeriksa Tombol Power pada Unit Indoor AC

Ketika menghadapi masalah yang tampak serius dengan AC, jangan terburu-buru mengasumsikan bahwa itu disebabkan oleh kerusakan besar. Kadang-kadang, AC yang mati dan hidup secara acak dapat disebabkan oleh sesuatu yang sederhana seperti tombol power yang terjepit oleh penutup unit indoor. Perhatikan posisi tombol power jika AC menunjukkan gejala tersebut. Jika tombol tersebut terjepit oleh penutup unit indoor, Anda hanya perlu menyesuaikan posisi penutup untuk mengembalikan fungsi AC menjadi normal.

2. Memeriksa Pengaturan Timer pada Remote AC

Cara lain yang mudah untuk mengatasi AC yang mati dan hidup secara acak adalah memeriksa pengaturan timer pada remote AC. Jika Anda tidak ingin menggunakan fitur timer, segera nonaktifkan fitur tersebut. Atau, Anda dapat membuat pengaturan baru sesuai dengan preferensi Anda, sehingga AC akan menyala dan mati secara otomatis pada waktu yang Anda tentukan. Misalnya, Anda dapat mengatur AC untuk menyala menjelang malam sebelum tidur dan mati menjelang pagi sebelum Anda bangun tidur.

3. Pemeriksaan Komponen AC yang Rentan Rusak

Ketika AC tiba-tiba mati setelah dicuci, langkah pertama adalah memeriksa komponen yang mungkin mengalami masalah. Pastikan untuk memeriksa thermistor, modul PCB, dan kondensor dengan teliti. Bahkan kerusakan kecil pun harus segera ditangani dengan memperbaiki atau mengganti komponen yang bermasalah agar AC dapat berfungsi kembali dengan normal.

4. Pengecekan Tekanan Freon

Jangan abaikan pentingnya tekanan freon, yang bisa diibaratkan sebagai “nyawa” dari AC. Tekanan freon yang rendah dapat menyebabkan AC berhenti berfungsi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan freon saat mengalami masalah dengan AC. Jika tekanannya rendah, segera isi ulang freon untuk memastikan bahwa tekanannya sesuai dengan standar. Tekanan freon yang tepat akan memastikan kinerja AC optimal dan menghindari masalah mati hidup secara tiba-tiba.

5. Membersihkan AC secara Teratur

Kerusakan pada AC sering kali disebabkan oleh akumulasi kotoran, bahkan jika masalahnya terlihat sepele seperti jarangnya membersihkan AC. Kotoran yang menumpuk di kondensor dan komponen lainnya dapat meningkatkan risiko kerusakan. Oleh karena itu, penting untuk rutin membersihkan AC. Disarankan untuk membersihkan AC setiap tiga bulan sekali untuk menjaga kebersihan komponen-komponennya. Selain itu, lakukan juga proses pembersihan yang lebih menyeluruh sekali dalam setahun dengan membongkar unit indoor untuk membersihkan komponen secara menyeluruh. Dengan demikian, kotoran dapat terangkat secara sempurna dan menjaga kinerja AC tetap optimal.

Berapa Lama Idealnya AC Digunakan Agar Tidak Cepat Rusak?

Idealnya, waktu penggunaan AC dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan preferensi individu. Meskipun demikian, ada beberapa panduan umum yang dapat membantu menjaga kesehatan dan umur pakai AC.

  1. Penggunaan Timer
    Fitur timer pada AC sangat berguna untuk mengatur waktu nyala dan mati AC secara otomatis. Dengan menggunakan timer, Anda dapat memastikan AC tidak digunakan terlalu lama secara terus menerus, yang dapat mengurangi risiko kerusakan dan meningkatkan efisiensi energi.
  2. Durasi Penggunaan
    Meskipun tidak ada aturan yang kaku, banyak ahli merekomendasikan untuk tidak menggunakan AC secara terus menerus lebih dari 5 jam sekaligus. Ini membantu mencegah overworking pada unit AC dan memberikan kesempatan untuk pendinginan alami di dalam ruangan.
  3. Istirahat AC
    Setelah penggunaan selama 5 jam atau lebih, disarankan untuk memberi istirahat pada AC dengan mematikannya. Istirahat ini memberikan waktu bagi komponen-komponen dalam AC untuk mendinginkan dan mengurangi risiko overheating serta memperpanjang umur pakai perangkat.
  4. Perhatikan Suhu Lingkungan
    Selalu perhatikan suhu dan kelembapan di lingkungan Anda. Pada hari-hari yang lebih sejuk, Anda mungkin tidak perlu menggunakan AC sebanyak pada hari-hari yang lebih panas. Menggunakan AC hanya ketika diperlukan juga dapat membantu mengurangi tekanan pada perangkat.
  5. Perawatan Rutin
    Selain mengatur waktu penggunaan, perawatan rutin juga penting untuk menjaga kesehatan AC. Bersihkan filter secara teratur, periksa kondisi komponen-komponen utama, dan lakukan servis berkala oleh teknisi AC profesional untuk memastikan AC beroperasi secara optimal.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dan menggunakan fitur-fitur yang tersedia pada AC, Anda dapat menjaga AC tetap berfungsi dengan baik dan memperpanjang umur pakainya.

Penutup

Jadi, dari kenyamanan yang ditawarkan hingga permasalahan yang muncul, penyebab AC mati hidup sendiri dapat bermacam-macam. Penting bagi pemilik untuk memahami faktor-faktor tersebut agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan pemeliharaan yang baik dan pemahaman tentang kemungkinan masalah, Anda dapat menjaga AC Anda tetap berfungsi dengan baik dan nyaman untuk waktu yang lama.

Itu saja pembahasan secara lengkap mengenai Penyebab AC Mati Hidup Sendiri, yang bisa exponesia.id sampaikan. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *