Exponesia.id – Prinsip-Prinsip Aqidah Islam : Pembahasan Lengkap. Dalam kajain kaya keyakinan Islam, Prinsip-Prinsip Aqidah Islam memiliki tempat sentral. Prinsip-prinsip mendasar ini tidak hanya menjadi dasar iman tetapi juga memberikan panduan spiritual dan rasa tujuan. Dalam panduan komprehensif ini, kita akan menjelajahi lanskap yang rumit dari Prinsip-Prinsip Aqidah Islam. Mari kita memulai perjalanan pencerahan ini untuk mengungkap esensi iman Islam.
Pengertian Akidah
Akidah berasal dari akar kata yang berarti pengikatan erat antara hal-hal yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Bila dapat dipisahkan, maka ini menunjukkan kurangnya pengikatan, dan dengan demikian, akidah belum ada. Dalam terminologi yang umum diterima, akidah diartikan sebagai iman, kepercayaan, atau keyakinan.
Dalam konteks Islam, akidah adalah pengikatan batin manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang patut disembah, sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta. Akidah merupakan keyakinan pada hakikat yang tak dapat diragukan dan dipertanyakan. Apabila keyakinan terhadap hakikat tertentu masih disertai keraguan atau kebimbangan, maka hal tersebut tidak dapat disebut sebagai akidah. Oleh karena itu, akidah harus kuat dan tidak boleh memiliki kelemahan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan perdebatan.
Sementara itu, M. Syaltut menjelaskan bahwa akidah adalah dasar yang menjadi fondasi bagi hukum syariat. Hukum syariat merupakan realisasi dari akidah itu sendiri. Oleh karena itu, hukum yang kuat adalah hasil dari akidah yang kuat. Akidah tidak dapat ada tanpa adanya syariat, dan sebaliknya, syariat tidak dapat muncul jika tidak ada akidah.
Ilmu yang mempelajari akidah dikenal sebagai ilmu akidah, dan para ulama menguraikan pengertian ilmu ini sebagai berikut:
a. Syekh Muhammad Abduh mendefinisikan ilmu akidah sebagai ilmu yang mempelajari tentang eksistensi Allah, sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh-Nya, serta mengkaji rasul-rasul-Nya, memahami hakikat mereka, apa yang wajib melekat pada mereka, apa yang boleh dikaitkan dengan mereka, dan apa yang tidak boleh dikaitkan dengan mereka.
b. Di sisi lain, Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah sebagai ilmu yang mengkaji keyakinan-keyakinan iman dengan menggunakan dasar-dasar akal dan memberikan argumen-argumen untuk menolak keyakinan yang bertentangan dengan keyakinan yang dianut oleh golongan salaf dan ahlus sunnah.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu akidah adalah ilmu yang membicarakan segala hal yang berhubungan dengan rukun iman dalam Islam dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang meyakinkan. Semua yang terkait dengan rukun iman tersebut sudah disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 285:
Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul Nya. (mereka mengatakan): «Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya», dan mereka mengatakan: «Kami dengar dan Kami taat.» (mereka berdoa): “Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
(Q.S. Al-Baqarah [2] :285)
Dalam suatu hadis Nabi Saw. menjawab pertanyaan Malaikat Jibril mengenai iman dengan mengatakan:
“Bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat. Dan juga engkau beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk.” ( HR. Bukhari )
Berdasarkan hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa rukun iman terdiri dari enam poin:
- Iman kepada Allah.
- Iman kepada Malaikat Allah.
- Iman kepada kitab-kitab Allah.
- Iman kepada Rasul-Rasul Allah.
- Iman kepada hari akhir.
- Iman kepada qada’ dan qadar.
Dalam pemahaman agama Islam, kita tahu bahwa agama ini bersumber dari empat sumber utama: al-Qur’an, hadis/sunnah Nabi, ijma’ (kesepakatan), dan qiyas. Namun, ketika berbicara tentang akidah Islam, sumbernya hanya dua, yaitu al-Qur’an dan hadis sahih. Hal ini menunjukkan bahwa akidah memiliki karakteristik keyakinan dan kepastian yang tidak memberi ruang bagi keraguan. Untuk mencapai tingkat keyakinan dan kepastian ini, akidah Islam harus bersandar pada dua warisan tersebut, yang tidak meninggalkan keraguan bahwa informasinya pasti berasal dari Nabi. Tanpa dukungan dari dua sumber utama, al-Qur’an dan hadis, sangat sulit bagi manusia untuk memahami hal-hal yang bersifat gaib dalam agama ini.
Prinsip-Prinsip Aqidah Islam
Prinsip-Prinsip Aqidah Islam adalah dasar-dasar kepercayaan yang fundamental dalam agama Islam. Mereka membentuk landasan keyakinan yang kuat bagi umat Muslim. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai prinsip-prinsip aqidah Islam:
1. Tauhid (Kesatuan Allah)
Tauhid adalah prinsip utama dalam aqidah Islam. Ini berarti meyakini bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan yang maha esa. Tidak ada tuhan selain-Nya, dan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tunduk pada-Nya. Memahami tauhid adalah landasan utama dalam beribadah kepada Allah dan menjalani kehidupan yang benar di jalan-Nya.
2. Prophethood (Kenabian)
Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah pembawa risalah terakhir yang diutus oleh Allah untuk membimbing umat manusia. Aqidah ini mengajarkan kita untuk menghormati, mengikuti, dan mencintai Nabi Muhammad sebagai contoh yang sempurna dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.
3. Akhirat (Kehidupan Setelah Kematian)
Aqidah ini mendorong kita untuk meyakini bahwa setelah kematian, semua manusia akan menghadapi hari penghakiman di hadapan Allah. Tindakan kita selama kehidupan ini akan menentukan nasib kita di akhirat. Ini memberikan motivasi untuk hidup dengan kebaikan dan menjauhi dosa.
4. Keadilan Allah
Aqidah ini berfokus pada keyakinan bahwa Allah adalah Mahaadil (adil). Allah mengatur segala sesuatu dengan seadil adilnya, dan tidak ada ketidakadilan dalam keputusan-Nya. Keyakinan ini memberikan penghiburan kepada umat Islam, karena mereka meyakini bahwa setiap tindakan mereka akan dinilai secara adil oleh Allah.
Mengikuti prinsip-prinsip aqidah ini adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Mereka membantu memperkuat keyakinan, memberikan panduan moral, dan memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemahaman yang mendalam dan ketaatan terhadap prinsip-prinsip ini, umat Islam berusaha untuk mencapai tujuan utama dalam agama mereka, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Semoga Allah memberkati dan membimbing kita semua dalam memahami dan mengikuti aqidah Islam dengan sungguh-sungguh.
Penutup
Prinsip-prinsip aqidah ini membentuk landasan kuat bagi setiap Muslim. Mereka memberikan arah, tujuan, dan makna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga keyakinan yang kuat dalam prinsip-prinsip ini, seorang Muslim dapat mencapai kedamaian, keselamatan, dan kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Itu saja uraian secara lengkap yang bisa exponesia.id bahas mengenai Prinsip-Prinsip Aqidah Islam, semoga bisa membantu. Amin