Sukma Ditahan Jin – Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya. Seiring perkembangan zaman, banyak masyarakat yang mulai meninggalkan kepercayaan terhadap hal-hal gaib. Namun, tak dapat dipungkiri, masih banyak orang yang mempercayai adanya makhluk halus seperti jin dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kepercayaan yang berkembang di masyarakat adalah tentang “sukma ditahan jin”. Meski seringkali kontroversial, ada sebagian orang yang mempercayai bahwa jin dapat ‘menahan’ sukma seseorang, yang kemudian mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental individu tersebut.
Artikel ini akan membahas ciri-ciri atau tanda-tanda seseorang yang diyakini memiliki sukma ditahan jin, serta penjelasan mendalam tentang topik ini.
Sebagai catatan, informasi ini berdasarkan kepercayaan tradisional dan tidak selalu memiliki dasar ilmiah yang kuat. Sehingga, pembaca diharapkan untuk mengkonsumsi informasi dengan bijaksana.
Apa Itu Sukma?
Sukma, atau sering juga disebut “jiwa”, merujuk pada esensi non-fisik dari keberadaan seseorang, yang biasanya dianggap sebagai inti atau pusat kesadaran, emosi, pikiran, dan karakter.
Sukma dipercaya sebagai bagian dari diri manusia yang tidak dapat dilihat dengan mata, namun menjadi sumber dari kehidupan rohaniah, moralitas, dan keberadaan individu.
Dalam banyak kepercayaan, sukma dianggap sebagai:
Abadi: Sukma tidak mengalami kematian meskipun tubuh fisik manusia meninggal. Itulah sebabnya banyak agama memiliki konsep kehidupan setelah mati, di mana sukma melanjutkan perjalanan ke alam lain.
Bersifat Murni: Pada saat lahir, diyakini bahwa sukma seseorang adalah murni dan tanpa cela. Seiring berjalannya waktu, tindakan dan keputusan dalam kehidupan dapat mempengaruhi keadaan dan kemurnian dari sukma tersebut.
Pemisah antara Tubuh dan Roh: Meskipun sukma sering disamakan dengan roh, beberapa pkalianngan membedakan keduanya. Roh bisa dianggap sebagai energi kehidupan yang memberi tubuh kemampuan untuk berfungsi, sementara sukma adalah esensi pribadi seseorang yang mencerminkan karakter, perasaan, dan kesadaran.
Penyambung dengan Yang Ilahi: Dalam banyak tradisi, sukma adalah bagian dari diri manusia yang dapat terhubung dengan keilahian atau keberadaan yang lebih tinggi. Melalui sukma, seseorang dapat merasakan, memahami, dan berkomunikasi dengan alam rohaniah.
Penting untuk diingat bahwa konsep sukma bisa bervariasi tergantung pada kepercayaan, budaya, dan tradisi masing-masing. Meskipun demikian, kepercayaan pada adanya sukma menunjukkan bahwa manusia cenderung percaya pada adanya aspek diri yang melampaui keberadaan fisik mereka.
Ciri-Ciri Sukma Ditahan Jin
Percaya atau tidak, kepercayaan mengenai pengaruh jin dalam kehidupan manusia telah ada sejak lama dalam budaya dan tradisi masyarakat di berbagai belahan dunia.
Meskipun seringkali dipandang skeptis oleh kalangan modern, ada beberapa orang yang meyakini bahwa jin mampu “menahan” atau “mengganggu” sukma seseorang.
Berikut adalah ciri-ciri yang sering dikaitkan dengan seseorang yang sukma ditahan jin:
- Perubahan Perilaku Drastis: Individu yang diyakini sukmanya ditahan jin seringkali mengalami perubahan perilaku yang tiba-tiba dan drastis tanpa alasan yang jelas.
- Kesulitan Tidur: Seseorang mungkin mengalami insomnia, terbangun tengah malam dengan ketakutan, atau memiliki mimpi buruk yang berulang.
- Kehilangan Energi: Secara fisik, individu mungkin merasa sangat lelah tanpa sebab, bahkan setelah mendapatkan istirahat yang cukup.
- Gangguan Kesehatan yang Tak Terjelaskan: Meskipun telah diperiksa oleh dokter, individu mungkin mengalami gangguan kesehatan yang tidak memiliki penjelasan medis.
- Perasaan Tertekan atau Cemas: Munculnya perasaan tertekan, cemas, atau takut tanpa sebab yang jelas.
- Kehilangan Minat: Terhadap aktivitas atau hobi yang sebelumnya disukai.
- Halusinasi: Mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak ada dalam kenyataan.
- Merasa Dikejar atau Dipantau: Sebuah perasaan konstan bahwa ada ‘sesuatu’ yang selalu mengawasi atau mengikuti mereka.
- Merasakan Hadirnya Entitas Tak Kasat Mata: Baik itu dalam bentuk sentuhan, hembusan angin, atau kehadiran yang tak terlihat.
- Ketidakmampuan Berdoa atau Mendekatkan Diri pada Spiritual: Kesulitan dalam melakukan ibadah atau merasa terhalang ketika ingin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sebagai penekanan, sementara daftar di atas mencerminkan ciri-ciri yang sering dikaitkan dengan kepercayaan tradisional mengenai sukma ditahan jin, penting untuk mempertimbangkan pendekatan medis dan psikologis dalam menghadapi masalah-masalah tersebut.
Banyak dari gejala di atas juga dapat dikaitkan dengan kondisi medis atau psikologis, sehingga konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan.
Pembebas, Pengembali & Pembersih Sukma di Tahan Jin
Setelah mengetahuui ciri-ciri sukma ditahan jin. Silakan baca dengan khusyuk sambil meminta pada Allah SWT agar berkenan melepaskan dan mengembalikan sukma-sukma yang terpisah. Berikut ini adalah cara untuk mengembalikan sukma ditahan jin.
Jika ada kesempatan, mulailah dengan melaksanakan sholat sunnah dua rakaat, memohon pertolongan dari Allah SWT.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ
Mulailah dengan berdoa kepada Allah, memohon agar Dia berkenan mengembalikan dan menyatukan kembali sukma kita yang mungkin terpisah dari tubuh kita, di mana pun sukma tersebut berada.
Selanjutnya, bacalah…
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَىٰ بِاللَّهِ نَصِيرًا
Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).
[QS. An-Nisa (4): 45]
Awali dengan Hamdalah dan sholawat.
Baca Quran Surat Al-Fath (48): 1 beberapa kali
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
Inaa fatahnaalaka fat-ham mubiinaa
Sesungguhnya Kami telah kemenangan/pembukaan/pembebasan kepadamu kemenangan/pembukaan/pembebasan yang nyata.
Baca Quran Surat An-Nasr (110): 1 beberapa kali
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Idzaa jaaa-a nashruLLaahi wal fath
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan/pembebasan.
Baca Quran Surat Al- A’af (7): 89 beberapa kali,
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ۗ عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۗ رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَـقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفٰتِحِيْنَ
wasi’a robbunaa kulla syai`in ‘ilmaa, ‘alallohi tawakkalnaa, robbanaftah bainanaa wa baina qouminaa bil-haqqi wa anta khoirul-faatihiin
Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.”
Baca Quran Surat Al-Isra’ (17): 80-81 beberapa kali,
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
waqur Robbi adkhilniy mudkhola shidqin wa-akhrijniy mukhroja shidqin waj’al liy mil-ladunKa sulthoonan nashiiroo
Dan katakanlah: “Ya Robb-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
waqul jaaa-al haqqu wazahaqol baathil, innal baathila kaana zahuuqoo
Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Baca Doa Pengembalian Nafs (3×)
رَبَّنَا أَرْسِلْ إِلَيْنَا أَنْفُسَنَا وَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهٖ عِبَادَكَ ٱلصَّالِحِيْنَ…
Robbanaa arsil ilainaa anfusanaa wahfazh-haa bimaa tahfazhu bihii ‘ibaadaKash shoolihiin..
Ya ALLaah, kirimkanlah kembali kepada kami jiwa-jiwa kami itu dan jagalah dia (jiwa-jiwa itu) sebagaimana Engkau menjaga hamba-hambaMu yang shalih.
Panggil Nafs dengan nama ALLaah..
بسم الله الرحمن الرحيم
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ … إِرْجِعِيْ ..!
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ … إِرْجِعِيْ ..!
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ … إِرْجِعِيْ ..!
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Yaa ayyatuhan nafs.. irji’iy.. (3×)
“Wahai nafs, kembalilah (ke tempatnya)”
Baca Quran Surat Yusuf (12): 83 beberapa kali,
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِى بِهِمْ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
‘asallohu ay ya`tiyanii bihim jamii’aa, innahuu huwal-‘aliimul-hakiim
“Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Baca Quran Surat Al-Baqoroh (2): 260 beberapa kali,
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
tsummad’uhunna ya`tiinaka sa’yaa, wa’lam annaLLooha ‘aziizun hakiim
“kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera. Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
Baca Quran Surat Al-Baqoroh (2): 148 (baca 5 s/d 10 kali)
A’uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ainamaa takuunuu ya`ti bikumuLLaahu jamii’aa, innaLLaaha ‘alaa kulli syai-in qodiir
Di mana saja kalian berada pasti ALLaah akan mengumpulkan kalian semua. Sesungguhnya ALLaah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Setelah itu, Baca Surat Al Fatihah : 1-7
Lalu Baca Doa Tazkiyyah (3×)
ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.
Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah pemiliknya. [HR. Muslim]
Kemudian Doa,
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ ، وَنََعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ والْبُخْلِ ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
ALLoohumma innaa na’uudzubika minal hammi wal hazani wa na’uudzubika minal ‘ajzi walkasali wa na’uudzubika minal jubni wal bukhli wa na’uudzu bika min gholabatid daiyni waqohrir rijaali
“Ya ALLaah kami berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan, dan kami berlindung pada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan kami berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang.”
Lanjutkan Doa Kesembuhan:
ُ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
ALLaahumma Robban naasi adzhibil ba`sa isyfi wa antas syaafi laa syifaa-a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqomaa
Ya ALLaah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan sakit lainnya.
Akhiri dengan doa Sapu Jagat dan Hamdalah serta sholawat.
Tiupkan ke telapak tangan lalu usapkan keseluruh tubuh.
Penutup
Demikianlah pembahasan exponesia.id mengenai ciri-ciri sukma ditahan jin. Kepercayaan terhadap dunia gaib, termasuk konsep sukma yang ditahan oleh jin, telah menjadi bagian dari warisan budaya dan tradisi banyak masyarakat.
Meski di zaman modern ini, banyak aspek yang masih menjadi perdebatan dan seringkali bersinggungan dengan pendekatan ilmiah, penting bagi kita untuk memahami dan menghormati kepercayaan sukma ditahan jin ini sebagai refleksi dari keragaman pemikiran dan budaya.
Bagi siapa pun yang merasa mengalami gejala atau ciri-ciri sukma ditahan jin yang telah disebutkan, selalu dianjurkan untuk mencari bantuan dan pendampingan, baik dari sisi medis, psikologis, maupun rohaniah.
Sebagai manusia, kita selalu berupaya mencari penjelasan dan solusi terhadap hal-hal yang kita alami, namun pada akhirnya, keseimbangan antara pemahaman spiritual dan ilmiah mungkin adalah kuncinya.
Terima kasih telah menyimak artikel sukma ditahan jin ini hingga akhir. Semoga memberikan wawasan dan pemahaman yang berharga bagi kalian.