Surat Al-An’am Ayat 103 – Isi Kandungan, Fadhilah, Latin dan Tafsir. Dalam eksplorasi mendalam Al-Qur’an, kita sering menemui ayat-ayat yang memberikan pencerahan tentang sifat-sifat Tuhan, relasi antara pencipta dan makhluk, serta pemahaman tentang dunia sekitar kita.
Surat Al-An’am Ayat 103 merupakan salah satu ayat yang memberikan kita wawasan tentang kebesaran Allah dan keterbatasan indera manusia.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT adalah entitas yang begitu agung sehingga mata manusia tidak mampu menangkap wujud-Nya.
Artikel ini akan menggali lebih dalam makna dan hikmah di balik Surat Al-An’am ayat 103 ini, serta implikasinya bagi keimanan kita sebagai umat beriman. Mari bersama-sama merenungi dan memahami pesan yang terkandung di dalamnya.
Fadhilah dan Khasiat Surat Al-An’am Ayat 103
Diantara Fadhilah surat Al-An’am Ayat 103 adalah sebagai berikut:
- Merupakan salah satu dari tujuh surat awal yang dihafal oleh orang yang berilmu dan bertakwa.
- Termasuk dalam As-Sab’uth Thilawah yang dianggap sebagai pengganti Taurat.
Masuk ke dalam kategori Al-Matsani At-Thiwal bagi Rasulullah, sebagai penyeimbang Lauh milik Nabi Musa. - Ketika diturunkan, surat ini dilindungi oleh malaikat. Jibril menyampaikan bahwa saat Surat Al-An’am diturunkan, Rasulullah mengungkapkan, “Surat ini dijaga oleh malaikat sampai langit dipenuhi oleh kehadiran mereka.” (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
- Jika seseorang memahami keistimewaannya, pasti tidak ada yang ingin mengabaikannya. Abi Abdullah menyatakan, “Surat Al-An’am diturunkan sekaligus, ditemani oleh 70.000 malaikat saat disampaikan kepada Rasulullah. Mereka semua memujinya dan menghormatinya. Pasalnya, nama-nama Allah yang mulia terkandung di dalam surat tersebut, tepatnya di tujuh puluh lokasi. Jika orang mengetahui keberkahannya saat membacanya, tentu mereka tidak akan mengesampingkannya.” (Tafsirul Burhan, Juz 3: 201)
- Didoakan oleh 70.000 malaikat. Rasulullah SAW mengatakan, “Siapa saja yang membaca surat Al-An’am, maka sebanyak 70.000 malaikat akan berdoa meminta ampun untuknya, baik di siang maupun di malam hari.”
Ayat yang sarat dengan keutamaan dan manfaat. Beberapa manfaat dari Surat Al-An’am ayat 103 antara lain sebagai sarana untuk memudahkan rezeki, melindungi dari bahaya dan fitnah, membuat orang menjadi dicintai oleh banyak orang, sebagai pelindung dari sihir, dan juga bisa meredam emosi serta kemarahan.
Bacaan Surat Al-An’am Ayat 103
Surat Al An’am ayat 103 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia
لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ( الانعام : ١٠٣)
Latin:
Lā tudrikuhul-abṣāru wa huwa yudrikul-abṣār, wa huwal-laṭīful-khabīr (QS. 6:103)
Arti / Terjemahan:
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-An’am ayat 103)
Surat Al-An’am ayat diturunkan di Makkah, sehingga dikategorikan sebagai surat Makkiyah. Al An’am yang berarti “Binatang Ternak” terdiri dari 165 ayat, dan merupakan surat ke-6 yang terdapat pada juz 7-8 di dalam Al Qur’an.
Isi Kandungan Surat Al-An’am Ayat 103
Surat Al-An’am ayat 103 pada dasarnya menggambarkan karakteristik Allah SWT yang tak terlihat oleh mata. Ini karena Allah bersifat non-materi, sehingga tak dapat dicapai oleh indera penglihatan kita.
لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ
Latudrikal absoru wa huwa yudrikul absooro wa huwalathiiful khoiru
Artinya: “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Mahahalus, Mahateliti.”
Surat Al-An’am ayat 103 memuat pengagungan dan kesempurnaan. Allah merupakan zat yang Maha Luhur, sehingga pantas dipuji dengan sesuatu yang melekat pada keadaan mutlak-Nya.
Allah memang bisa “dilihat”, namun bukan melalui penglihatan mata kita yang biasa, melainkan karena kebesaran dan kemuliaan yang ada pada-Nya.
Allah menyampaikan esensi dan kebesaran-Nya sebagai penekanan atas sifat-sifat-Nya yang telah diuraikan dalam ayat tersebut. Dzat-Nya yang begitu Mulia tak bisa dicapai oleh indera kita, sebab indera manusia memang dirancang dalam batasan yang tidak memungkinkan untuk menyaksikan Dzat-Nya.
Akan tetapi, ketentuan ini hanya berlaku di dunia. Karena, di akhirat nanti, umat beriman akan mendapatkan keberuntungan untuk bisa melihat Allah SWT. Seperti disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyatakan:
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak akan kesulitan (ragu) ketika melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan shalat sebelum terbitnya fajar dan sebelum terbenamnya matahari maka lakukanlah.” (HR. Bukhari)
Cara Mengamalkan Surat Al-An’am ayat 103
Berikut ini adalah tata cara mengamalkan Surat Al An’am Ayat 103 yang dapat diperoleh:
- Jika dibaca sebanyak delapan kali tiap hari, seseorang akan terlindung dari fitnah dan dipermudah dalam mendapatkan rezeki.
- Membaca sembilan kali pada siang dan malam hari akan melindungi dari berbagai fitnah.
- Untuk mendapatkan kasih sayang dari pria atau wanita, bacalah sebanyak 70 kali selama tujuh hari berturut-turut.
- Untuk perlindungan dari ilmu sihir, bacalah 90 kali ke atas gelas putih yang bersih berisi air. Kemudian minumlah air tersebut. Insyaallah, kalian akan dilindungi dari guna-guna dan sihir.
- Untuk meminta turunnya hujan saat mengalami kekeringan atau masa kemarau yang panjang, bacalah sebanyak 300 kali di masjid dalam kondisi berwudhu.
Penutup
Melalui pembahasan exponesia.id mengenai Surat Al-An’am Ayat 103, kita diajak untuk merenung dan memahami kebesaran serta ketidaksanggupan manusia dalam mencapai hakikat dari Dzat Allah SWT.
Ayat ini mengajarkan kita tentang kerendahan diri, keimanan yang mendalam, serta mengingatkan akan keterbatasan kita sebagai makhluk ciptaan Allah.
Semoga dengan memahami makna dan hikmah di balik ayat ini, iman kita semakin kokoh, dan kita selalu diberikan petunjuk untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan manfaat bagi kita semua. Aamiin.