Exponesia.id – Teks Bacaan Hizib Bahr : Terjemahan dan Keutamaannya Lengkap. Di dunia spiritualitas dan mistisisme, Teks Bacaan Hizib Bahr adalah praktik yang mendalam dan misterius. Akarnya dapat ditelusuri kembali ke tradisi kuno, menawarkan jalan kehubungan yang lebih dalam dan pencerahan. Dalam artikel komprehensif ini, kita akan melakukan perjalanan untuk mengungkap misteri seputar Teks Bacaan Hizib Bahr. Dari asal usulnya hingga signifikansinya dan aplikasi praktisnya, kita akan menyelami setiap aspek dari praktik spiritual ini.
Sejarah Hizib Bahr
Sejarah Hizib Bahr adalah sebuah kisah yang penuh keajaiban dan makna spiritual dalam dunia Sufisme. Hizib Bahr sendiri berasal dari kata “Hizib” yang berarti doa atau wirid, dan “Bahr” yang berarti laut. Nama ini merujuk kepada doa atau wirid khusus yang diberikan kepada Abu Hasan al-Syadzili oleh Rasulullah saat ia berada di tengah Laut Merah.
Kisah ini menciptakan pertanyaan mengapa doa atau wirid ini disebut Hizib Bahr. Menurut legenda, Abu Hasan al-Syadzili berada dalam situasi yang sangat sulit saat perahunya terombang-ambing di tengah Laut Merah. Kapal yang ia tumpangi tidak bisa berlayar karena tidak ada angin atau ombak yang cukup kuat untuk mendorongnya maju. Ia dan awak kapalnya terjebak di laut selama beberapa hari, merasa putus asa dan terisolasi di tengah samudera yang luas.
Pada suatu saat, dalam keputusasaan, Abu Hasan al-Syadzili memohon bantuan kepada Rasulullah. Dalam mimpinya, Rasulullah datang dan memberikan doa khusus yang kemudian dikenal sebagai Hizib Bahr. Rasulullah memberikan petunjuk kepada Abu Hasan al-Syadzili tentang bagaimana membaca doa ini dengan tekun dan penuh keimanan. Setelah Abu Hasan al-Syadzili mengamalkan doa ini dengan sepenuh hati, izin Allah SWT turun, dan angin bertiup kencang, sehingga kapalnya akhirnya bisa berlayar kembali dan mencapai tujuannya dengan selamat.
Nama “Hizib Bahr” mungkin diberikan kepada wirid ini untuk menghormati keajaiban yang terjadi di tengah laut dan sebagai pengingat bahwa kekuasaan dan rahmat Allah tidak terbatas, bahkan di tengah kesulitan yang paling besar sekalipun. Kisah ini menjadi bukti betapa pentingnya doa, keimanan, dan koneksi spiritual dalam kehidupan seorang Sufi, dan Hizib Bahr tetap menjadi salah satu doa yang paling dihormati dan diamalkan dalam tradisi Sufisme hingga hari ini.
Teks Bacaan Hizib Bahr
Para ulama yang berpengetahuan menganjurkan agar kita melaksanakan Hizib Bahr setiap harinya. Umumnya, Hizib ini sering diamalkan oleh para santri yang tinggal di pesantren. Bagi mereka yang berkeinginan untuk mengamalkan Hizib ini setiap hari, hendaknya mengucapkan permohonan izin (qobiltu ijazah) dan jangan lupa sebelum membacanya, melakukan tawassul serta mengirimkan doa (fatihah) kepada Syekh Abu Hasan al-Syadzili dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di bawah ini adalah teks bacaannya:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّهُمَّ يَاأَللهُ يَاعَظِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيْمُ أَنْتَ رَبِّى, وَعِلْمُكَ حَسْبِى, فَنِعْمَ الرَّبُّ رَبِّى, وَنِعْمَ الحَسْبُ حَسْبِى, تَنْصُرُ مَنْ تَشَاءُ وَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الرَّحيْمُ, نَسْئَلُكَ الْعِصْمَةَ فِى الْحَرَكَاتِ وَالسَّكَنَاتِ وَالْكَلِمَاتِ وَالإِرَادَاتِ وَالْخَطَرَاتِ, مِنَ الشُّكُوكِ وَالظُّنُونِ وَاْلأَوْهَامِ السَّاتِرَةِ لِلْقُلُوبِ عَنْ مُطَالَعَةِ الْغُيُوبِ.
“Dengan menyebut asma’ Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Wahai Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Penyantun, wahai Yang Maha Mengetahui. Engkau Tuhanku, Ilmu-Mu cukup bagiku. Engkau sebaik-baik Tuhanku. Sebaik-baik pencukupan adalah pencuku-panku. Engkau menolong orang yang Engkau kehen-daki, dan Engkau Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Kami memohon kepada-Mu penjagaan terhadap segala gerak-gerik, diam, kata-kata, kehendak, pikiran (unek-unek), persangkaan, keraguan dan angan-angan yang menutup hati untuk dapat melihat yang ghaib.
فَقَدِابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالاً شَدِيدًا. وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلاَّ غُرُورًا.
Allah benar-benar menguji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya”. (QS al-Ahzab : 12).
فَثَبِّتْنَا وَانْصُرْنَا وَسَخِّرْلَنَا هَذَا الْبَحْرَ كَمَا سَخَّرْتَ الْبَحْرَ لِمُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ, وسَخَّرْتَ النَّارَ ِلإِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ, وَسَخَّرْتَ اْلجِبَالَ وَالْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ, وسَخَّرْتَ الرِّيْحَ وَالشَّيَاطِيْنَ وَالْجِنَّ لِسُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ, وَسَخِّرْلَنَا كُلَّ بَحْرٍ هُوَ لكَ فِى الأَرْضِ وَالسَّمَاءِ, وَالْمُلْكِ وَالْمَلَكُوتِ, وَبَحْرِ الدُّنْيَا, وَبَحْرِ اْلآخِرَةِ, وَسَخِّرْلَنَا كُلَّ شَيْئٍ, يَامَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْئٍ,
Karenanya, kuatkanlah kami, tolonglah kami, dan tundukkanlah lautan ini kepada kami, sebagaimana Engkau telah menundukkan lautan kepada Nabi Musa as; Engkau tundukkan api kepada Nabi Ibrahim as; Engkau tundukkan gunung dan besi kepada Nabi Dawud as; dan Engkau tundukkan angin, syetan dan jin kepada Nabi Sulaiman as.
Tundukkanlah kepada kami setiap laut milik-Mu di bumi dan di langit, setiap kerajaan dan kekuasaan, dan (tundukkan kepada kami) lautan dunia dan akhirat. Serta tundukkan kepada kami segala sesuatu, Wahai Tuhan yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu.
كهيعص كهيعص كهيعص اُنْصُرْنَا فَإِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ, وَافْتَحْ لَنَا فَإِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ, وَاغْفِرْلَنَا فَإِنَّكَ خَيْرُ اْلغَافِرِيْنَ, وَارْحَمْنَا فَإِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ, وَارْزُقْنَا فَإِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ, وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ, وَهَبْ لَنَا رِيْحًا طَيِّبَةً كَمَا هِيَ فِى عِلْمِكَ, وَانْشُرْهَا عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ رَحْمَتِكَ وَاحْمِلْنَا بِهَا حَمْلَ الْكَرَامَةِ مَعَ السَّلاَمَةِ وَالْعَافِيَةِ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا والأخِرَةِ, َإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ,
Kaaf haa yaa a’iin shaad (3x). Tolonglah kami, karena Engkau sebaik-baik penolong. Bukakan kepada kami (rahmat-Mu), karena Engkau sebaik-baik Pembuka. Ampunilah kami, karena Engkau sebaik-baik pengampun dosa. Sayangilah kami, karena Engkau sebaik-baik penyayang. Anugerahilah kami rizki, karena Engkau sebaik-baik Pemberi rizki. Tunjukilah kami dan selamatkanlah kami dari kaum yang zhalim.
Anugerahkan kepada kami angin yang baik, sebagaimana Yang Engkau ketahui. Tebar-kanlah angin tersebut kepada kami dari gudang simpanan rahmat-Mu. Pikulkanlah kepada kami muatan kemuliaan, keselamatan dan kesejahteraan dalam urusan agama, dunia dan akhirat. Karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
اللّهُمَّ يَسِّرْ لَنَا اُمُورَنَا مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوبِنَا وَأَبْدَانِنَا, وَالسَّلاَمَةَ وَالْعَافِيَةَ فِىدِيْنِنَا وَدُنْيَانَا, وَكُنْ لَنَا صَاحِبًا فِى سَفَرِنَا وَحَضَرِنَا وَخَلِيفَةً فِى أَهْلِنَا, وَاطْمِسْ عَلَى وُجُوهِ أَعْدَائِنَا, وَامْسَخْهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَلاَ يَسْتَطِيْعُونَ الْمُضِيَّ وَلاَ الْمَجِىْءَ إِلَيْنَا,
Ya Allah! Mudahkanlah kepada kami semua urusan kami dengan perasaan lega/rehat didalam hati dan badan kami, serta keselamatan dan kesehatan/ kesejahteraan didalam agama dan dunia kami. Jadilah Engkau sebagai teman kami sewaktu dalam perjalanan dan kehadiran kami, serta sebagai pengganti didalam keluarga kami. Binasakanlah wajah-wajah musuh kami dan ubahlah mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak mampu berjalan/lewat dan kembali ke arah kami.
وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ. وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلاَ يَرْجِعُونَ
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya). Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali. (QS Yasin : 66-67).
يس. وَالْقُرْءَانِ الْحَكِيمِ. إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ. عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ. تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ. لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ ءَابَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ. إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلاَلاَ فَهِيَ إِلَى اْلأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ. وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَ يُبْصِرُونَ.
Yaasiin. Demi Al Qur’an yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (QS Yaasiin : 1-9).
شَاهَتِ الْوُجُوهِ (3×) وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا.
Buruklah wajah-wajah mereka.Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. (QS Thaha : 111).
طس. حمعسق. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ. بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لاَ يَبْغِيَانِ.
Thaa siin. Haa miim ‘aiin siin qaaf. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS ar-Rahman : 19-20).
حم حم حم حم حم حم حم. حُمَّ اْلأَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُونَ. حم. تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ. غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ.
Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, urusan diluaskan dan datang pertolongan/kemenangan kepada kami, sehingga mereka tidak mendapatkan pertolongan.
Haa miim. Diturunkan Kitab ini (Al Qur’an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (QS al-Mukmin : 1-3).
بِسْمِ اللَّهِ بَابُنَا, تَبَارَكَ حِيَطَانُنَا, يس سَقْفُنَا, كهيعص كِفَايَتُنَا, حمعسق حِمَايَتُنَا, ق. وَالْقُرْآنِ اْلمَجِيْدِ وِقَايَتُنَا,
‘Bismillah’ pintu kami, ‘Tabaaraka’ pagar kami, ‘Yaasiin’ atap kami, ‘Kaaf haa yaa ‘aiin shaad’ pelindung kami, dan ‘Haa miim ‘aiin siin qaaf’ pemelihara kami. ‘Qaaf. Wal-qur-aanil majiid’, penjaga kami.
فَسَيَكْفِيْكَهُمُ الله وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (3×)
(dibaca 3 x).
Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS al-Baqarah : 137).
سِتْرُ الْعَرْشِ مَسْبُولٌ عَلَيْنَا, وَعَيْنُ الله نَاظِرَةٌ إِلَيْنَا, بِحَولِ اللهِ لاَ يُقْدَرُ عَلَيْنَا, وَاللَّهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مُحِيطٌ()بَلْ هُوَ قُرْءَانٌ مَجِيدٌ()فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ.
Tirai ‘arasy diturunkan kepada kami dan ‘Mata’ (Pengawasan) Allah memandang kami, berkat kekuatan Allah mereka tidak mampu menguasai kami.
padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (QS al-Buruj : 20-22)
فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (3×)
(Dibaca 3 x).
Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. (QS Yusuf : 64).
إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ (3×).
(Dibaca 3 x).
Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. (QS al-A’raf : 196).
حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (3×)
(Dibaca 3 x).
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung. (QS at-Taubah : 129).
بِسْمِ الله الّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (3×)
(Dibaca 3 x).
Dengan menyebut asma’ Allah Yang dengan asna’-Nya itu tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ,
(Dibaca 3 x).
Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung.
وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Semoga Allah melimpahkan rahmat ta’zhim dan salam sejahtera kepada junjungan kami Muham-mad, seorang Nabi yang buta huruf, dan juga kepada para keluarga dan sahabatnya.
Didalam suatu naskah, ada tambahan bacaan :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzab : 56).
Dalam sebuah naskah yang lain, ada tambahan bacaan ayat kursi :
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَ لاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضَ وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS al-Baqarah : 255).
Dalam naskah lainnya, ada tambahan bacaan berikut ini :
يَا أللهُ يَا نُورُ يَاحَقُّ يَامُبِيْنُ, اُكْسُنِى مِنْ نُورِكَ, وَعَلِّمْنِى مِنْ عِلْمِكَ, وَأَفْهِمْنِى عَنْكَ, وَأَسْمِعْنِى مِنْكَ, وَبَصِّرْنِى بِكَ, وَأَقِمْنِى بِشُهُوْدِكَ, وَأَلْبِسْنِى لِبَاسَ التَّقْوَى مِنْكَ, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ,
“Ya Allah! Wahai an-Nur (Pencipta Cahaya), wahai al-Haqq (Maha Benar), wahai al-Mubiin (Yang Terang). Berilah aku pakaian sebagian dari Nur-Mu, Ajarilah aku sebagian dari Ilmu-Mu, Berilah aku pemahaman dari-Mu, Perdengarkanlah aku dari-Mu, Berilah kami kemampuan untuk mengeta-hui denganMu, bangkitkanlah aku untuk menyaksi-kan-Mu, berilah aku pakaian takwa dari-Mu, karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
يَا سَمِيْعُ يَاعَلِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيُّ يَا أاللهُ, إِسْمَعْ دُعَائِى بِخَصَائِصِ لُطْفِكَ آمِيْن.
Wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang Maha Penyantun, Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Allah! Dengarkan doaku, berkat kekhususan sifat lemah lembut-Mu. Amin.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ الله التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (3×)
(Dibaca 3 x).
Aku berlindung dengan perantaraan kalimat-kalimat Allah yang sempurna seluruhnya dari keburukan apa saja yang Dia ciptakan.
يَاعَظِيْمَ السُّلْطَانِ, يَاقَدِيْمَ اْلإِحْسَانِ, يَادَائِمَ النَّعْمَاءِ, يَابَاسِطَ الرِّزْقِ, يَاكَثِيْرَ الْخَيْرَاتِ, يَاوَاسِعَ الْعَطَاءِ, يَادَافِعَ الْبَلاَءِ, يَاسَامِعَ الدُّعَاءِ, يَاحَاضِرًا لَيْسَ بِغَائِبٍ, يَامَوْجُودًا عِنْدَ الشَّدَائِدِ, يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ, يَالَطِيْفَ الصُّنْعِ, يَاحَلِيْمًا لاَيَعْجَلُ, إِقْضِ حَاجَتِى بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Wahai Yang Agung Kekuasaan-Nya! wahai Yang Dahulu kebaikan-Nya! wahai Yang Terus Menerus pemberian nikmat-Nya! wahai Yang Membeber rizki! Wahai Yang Banyak Kebaikan-Nya! Wahai Yang Luas pemberian-Nya! Wahai Penolak balak! Wahai Pendengar doa! Wahai Yang hadir, Yang tidak pernah absen! Wahai Yang Selalu Ada di masa genting! Wahai Yang Tersem-bunyi sifat Kelemahlembutan-Nya! Wahai Yang Maha Halus Penciptaan-Nya! Wahai Yang Maha Penyantun yang tidak terburu-buru! Kabul-kanlah hajatku, berkat rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dari sekalian yang pengasih.
Doa Setelah Membaca Hizib Bahr
اللّهُمَّ َإِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نَحْنُ فِيْهِ, وَمَا نَطْلُبُهُ وَنَرْتَجِيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِى أَمْرِنَا كُلِّهِ, فَيَسِّرْلَنَا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَا نَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِنَا, وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ, وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَاْلآفَاتِ, وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا, وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا, ولاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
“Yaa Allah! Sungguh Engkau mengetahui apa sajavyang kami ada didalamnya, apa yang kami cari dan kami takuti dari rahmat-Mu dalam urusan kami seluruhnya. Karenanya, mudahkan-lah bagi kami (selama) dalam perjalanan kami dan hajat-hajat yang kami cari.
Dekatkan kepada kami jarak yang jauh. Selamatkanlah kami dari cacat dan bencana. Jangan Engkau jadikan dunia ini menarik sebagian besar perhatian kami dan batas akhir dari pengetahuan kami. Jangan Engkau kuasakan kepada kami orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada kami, berkat rahmat-Mu, Wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian yang penyayang. Semoga Allah melim-pahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Miuhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.
Keutamaan dan Khasiat Membaca Hizib Bahr
Hizb Bahr adalah salah satu wirid yang memiliki kedekatan dengan lautan, dan banyak umat Islam mempercayai bahwa membacanya dapat membawa berbagai manfaat dan keberkahan. Dalam konteks ini, berikut ini adalah beberapa keutamaan dan khasiat membaca Hizb Bahr, dengan seizin Allah SWT:
1. Mendatangkan Hembusan Angin
Salah satu manfaat yang diyakini oleh banyak orang adalah bahwa membaca Hizb Bahr dapat memohon kepada Allah SWT untuk mengirimkan hembusan angin yang membawa berkah dan kesegaran. Ini bisa menjadi penting, terutama di daerah yang bergantung pada cuaca dan angin.
2. Terjaga dari Sihir, Santet, dan Tenung
Banyak umat Islam percaya bahwa membaca Hizb Bahr dapat menjadi perlindungan dari pengaruh sihir, santet, dan tenung yang jahat. Ini memberikan perasaan keamanan dan perlindungan dari energi negatif yang dapat ditujukan kepada seseorang.
3. Terjaga dari Sifat Hasut dan Rencana Jahat Orang Lain
Membaca Hizb Bahr juga diyakini dapat menjaga seseorang dari sifat hasut dan rencana jahat yang mungkin dilakukan oleh orang lain. Ini membantu menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam hubungan sosial.
4. Memantapkan Iman kepada Allah SWT
Wirid seperti Hizb Bahr sering digunakan sebagai alat untuk memperkuat iman kepada Allah SWT. Membaca doa-doanya secara rutin dapat membantu seseorang menjaga fokus pada keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
5. Menangkal Serangan Jin dan Makhluk Gaib
Kepercayaan lain yang umum adalah bahwa Hizb Bahr dapat digunakan sebagai perlindungan terhadap serangan dari makhluk gaib seperti jin. Ini diyakini dapat membantu seseorang menjaga diri dari gangguan makhluk tersebut.
6. Menggetarkan Hati Musuh atau Orang yang Hendak Berbuat Jahat
Membaca Hizb Bahr juga dikatakan dapat mempengaruhi hati musuh atau orang yang berencana berbuat jahat terhadap seseorang. Ini mungkin membuat mereka merasa takut atau ragu-ragu dalam menjalankan niat jahat mereka.
Penting untuk diingat bahwa keberkahan dan manfaat yang diperoleh dari membaca Hizb Bahr sangat bergantung pada niat yang tulus dan keimanan seseorang kepada Allah SWT. Membaca wirid ini sebaiknya dilakukan dengan keyakinan dan keikhlasan serta diiringi dengan amalan-amalan kebaikan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, konsultasikan juga dengan ulama atau pemuka agama untuk pemahaman yang lebih mendalam dan benar mengenai praktik ini.
Penutup
Dalam penutup ini, exponesia.id telah menjelajahi Teks Bacaan Hizib Bahr, sebuah doa yang memiliki kekuatan dan makna spiritual yang mendalam dalam tradisi Islam. Hizib Bahr mengajarkan kita untuk menghadap Allah SWT dengan tulus dan ikhlas, serta memohon perlindungan serta bimbingan-Nya dalam kehidupan kita.
Ketika kita merenungkan Teks Bacaan Hizib Bahr, kita diingatkan tentang pentingnya berhubungan dengan Allah SWT dan memohon kepada-Nya untuk mengatasi segala kesulitan dan hambatan yang kita hadapi. Ini adalah doa yang membawa kedamaian dan ketenangan kepada hati yang merindukannya.
Semoga kita semua dapat mengamalkan Teks Bacaan Hizib Bahr dengan penuh keikhlasan dan keyakinan, serta merasakan manfaat spiritual yang dibawanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melindungi kita dalam perjalanan hidup ini. Amin.